SATELITNEWS. ID, TANGERANG—Aksi gangster di wilayah Kabupaten Tangerang semakin meresahkan. Mereka merusak warung warga serta membacok wajah anak gadis berusia 14 tahun di wilayah Cadas Kecamatan Sepatan, Minggu (5/12) dini hari lalu.
Aksi pembacokan itu menimpa FP, warga kecamatan Cibodas Kota Tangerang sekira pukul 03.00 wib dini hari. FP menderita bacokan di wajah sebelah kanan dengan luka cukup dalam serta panjang sekira 15 sentimeter. Luka robeknya tembus sampai rongga mulut.
Peristiwa pembacokan itu beredar di perpesanan singkat. Dari informasi awal disebutkan, peristiwa nahas yang menimpa FP itu terjadi di fly over Cibodas, Jalan Gatot Subroto, kecamatan Cibodas. Namun setelah diselidiki lagi, pembacokan itu terjadi di Jalan Raya Cadas, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Humas Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Polisi Abdul Rachim menyatakan pihaknya telah melakukan pengecekan lokasi pembacokan tersebut. Namun ketika didatangi di flyover Cibodas, tidak ditemukan peristiwa tersebut.
“Dicek di sana enggak ada (tawuran ) enggak tau itu dimana. Justru itu sudah dicek sama anggota, Jatiuwung bukan di sana. Mau ngomong apa saya,” ujarnya, Senin, (6/12).
Dia mengatakan laporan yang beredar terkait lokasi peristiwa itu palsu. Sejauh ini kepolisian kata Abdul belum mengeluarkan laporan resminya. Kepolisian pun masih menyelidiki kejadian tersebut.
Informasi mengenai lokasi pembacokan diungkapkan korban FP yang terbaring di RSU Kabupaten Tangerang. Korban mengklarifikasi kalau peristiwa itu terjadi di wilayah Kecamatan Sepatan. Dengan keadaan yang masih lemah, dia memperlihatkan tulisan lokasi di handphone.
“Bukan di tip top om di Cadas pas kenanya,”kata FP melalui handphonenya.
Hal ini pun diakui oleh salah satu pedagang di sekitar di Jalan Raya Cadas, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Didi. Dia mengatakan, saat itu terdapat segerombolan OTK yang mengendarai motor dan menggenggam senjata tajam.
“Jam empat sudah konvoi. Bawa golok semua banyak. Baru kali ini,” ungkap pria asal Cirebon ini, Senin (6/12).
Didi mengira-ngira jumlah kawanan tersebut ada 50 orang. Mereka menakut-nakuti warga dengan modal senjata tajam yang digenggam. Bahkan mereka pun tak segan melukai dan merusak barang pedagang sekitar.
“Sempat berhenti di warung saya. Tapi mereka lanjut pergi,” tutur Didi.
Mereka melanjutkan aksinya dengan menghancurkan lapak pedagang di sekitar lokasi secara membabi-buta. “Dia di sana, acak-acak warung madura. Biasanya dia minta apa ngga dikasih, saya juga langsung masuk ke dalam, dia berhenti di sini. Bawa celurit panjang. Di sana katanya juga bacok bapak-bapak yang mau ke pasar,” jelasnya.
Kelompok bersenjata tajam ini, kata dia, bukan hanya dari kalangan remaja. Namun terlihat ada beberapa orang dewasa yang memang ikut serta.
“Anak-anak tapi yang dewasa juga ada. Saya juga takut begadang malam. Ada sekitar 50 orang. Yang berhenti di sini juga bilang lari-lari. Dia kaya ketakutan lagi dikejar-kejar,” ujarnya.
Dia berharap atas kejadian ini petugas kepolisian lebih sering rutin melakukan patroli. Apalagi kenakalan remaja yang satu ini terbilang berbahaya.
“Polisi coba lebih rutin patroli. Karena jarang banget patroli ke sini. Saya juga mau coba ngomong sama RW agar ada yang rondain,” jelasnya.
Salah satu korban yang merupakan penjaga warung, Romi mengatakan aksi ini memang kerap terjadi. Hari itu memang apes, karena warungnya menjadi target pengrusakan kawanan itu.
“Iya itu dirusak (tempat bensin). Sudah lapor,” singkat dia.
Nampak di warung tersebut pecahan beling masih berceceran. Terlihat pula ceceran darah yang sudah mengental.
Ibu FP, Sutihat mengatakan anaknya dibawa pulang seorang pemuda bernama Malik. Menurut keterangan Malik kepada Sutihat, FP terkena tebasan senjata tajam ketika diajak keluar untuk membeli makan kawasan fly over Cibodas dengan menunggangi motor matic jenis Honda Beat warna hitam. Keduanya pergi sekitar pukul 03.00 WIB. FP pun sempat pamit untuk membeli makan.
“Kan lagi beli makan di flyover Tip Top, tiba-tiba (dibacok). Dia (korban) pulang udah keadaan luka,” kata Sutihat saat ditemui dirumahnya di Jalan Jaya Katwang XVIII, Cibodas, Kota Tangerang.
Dari pengakuan Malik, FP diserang oleh sekelompok gangster.
“Karena dia (Malik) bilang ada banyak (orang). Yang bawa motornya banyak. Katanya dia juga kaget langsung ditebas sama celurit.,” katanya.
Kini, FP sudah dirawat intensif di RSU Kabupaten Tangerang dan mendapat tindakan medis. Luka tebasan di wajah kanannya punya sudah dijahit. Humas RSU Kabupaten Tangerang, Hilwani mengatakan kondisi FP sudah membaik.
“Pasien post operasi di wajah sekarang masih pemulihan pasca operasi. Mudah-mudahan kondisinya membaik,” katanya.
Kapolsek Sepatan AKP Oki Bekti Wibowo membenarkan peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukumnya. Saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
“Masih kita dalami. Nanti saja ya ketemu sama Kanit Reskrim,” ungkapnya. (irfan)