SATELITNEWS.ID, SERANG–Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berlokasi di Selat Sunda, saat ini masih aktif. Masyarakat-pun diimbau untuk tidak mendekat dalam radius dua kilometer, lantaran statusnya dinyatakan waspada.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung API PVMBG, Kristianto mengatakan, masik aktifnya GAK ditandai dengan aktifitas gempa-gempa seperti gempa permukaan, gempa hembusan, gempa low frekuensi dan gempa tremor vulkanik.
“Jadi sampai saat ini, Gunung Anak Krakatau masih aktif,” kata Kristianto, Rabu (8/12/2021).
Dengan masik aktifnya GAK, kata Kristianto, statusnya dinyatakan waspada. Namun demikian, untuk kawasan wisata Anyer – Cinangka terbilang aman untuk dikunjungi. Pada status waspada ini, masyarakat diimbau tidak mendekat di radis dua kilometer.
“Kalau Anyer, aman. Karena tidak terkena produk vulkanik, waspada itu hanya disekitaran gunungnya saja. Carita saja sekitar 42 kilometer (aman,red),” tuturnya.
Kristianto mengungkapkan, untuk memastikan agar tidak ada orang mendekat ke GAK, pihaknya terus melakukan pemantauan. Kata dia, pemantauan terus dilakukan melalui pos pantau di Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang.
“Kita ada pos pantau, alat-alat pemantauan juga masuk ke sana. Terutama pos pengamatan gunung api di Pasauran, jaraknya itu 52 kilometer,” ujarnya.
Terkait dampak erupsi Gunung Semeru terhadap gunung api lain, menurut Kristianto, hal itu tidak berpengaruh. Karena setiap gunung api, memiliki sistemnya sendiri-sendiri.
“Aman, nggak berpengaruh, sendiri-sendiri sistemnya. Untuk pertumbuhan Gunung Anak Krakatau, masih dalam masa pertumbuhan. Yang tadinya lubang terisi air, seperti danau sekarang sudah terisi material,” imbuhnya. (sidik)