SATELITNEWS. ID, TANGSEL— Anggota Komisi IX DPR RI Anas Thahir mendesak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) lebih fokus menangani kasus perceraian dan pernikahan usia dini untuk membangun keluarga berkualitas. Alasannya, kasus itu masih berada di angka yang memprihatinkan.
“Kondisi ini harus bisa diturunkan secara bertahap dan berkepastian,” kata Anggota Komisi IX DPR RI, Anas Thahir kepada wartawan usai Sosialisasi Pencegahan Stunting di Tangerang Selatan, beberapa waktu yang lalu. Menurutnya, pengendalian kasus pernikahan usia dini juga berpengaruh terhadap penyelesaian kasus angka stunting di Indonesia.
“Tanpa kemampuan mengendalikan tingginya jumlah perceraian dan pernikahan usia dini, jangan harap kita sanggup menyelesaikan masalah keluarga berkualitas, termasuk penyelesaian masalah stunting,” lanjutnya.
Tiga hal perlu menjadi perhatian serius BKKN. “Pertama soal stunting, kedua soal pernikahan usia dini, dan ketiga angka perceraian. Dalam tiga urusan ini kita masih menghadapi masalah serius karena jumlah kasusnya cukup tinggi dibandingkan beberapa negara lain,” tandasnya.
Hadir pula dalam sosialisasi ini, Cikik Sikmiyati Kasubdit Monitoring dan Evaluasi Bina Ketahanan Remaja BKKBN pusat, lalu Dian Rosyainingsih sebagai Korbid KBKR Provinsi Banten dan Siti Jumroh sebagai Kepala Bidang Pengendalian Penduduk DPM3AKB Kota Tangsel serta Karang Taruna dan tokoh masyarakat sekitar Permata Pamulang. (aditya/jarkasih)