SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Seorang anak harus kehilangan nyawa demi membuat konten youtube di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Pelajar SMP berinisial RI (13) itu tewas terlindas truk di Jalan Raya Serang, Kilometer 21, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Selasa (14/12) dini hari.
Kasubnit Laka Lantas Polres Kota Tangerang, IPDA Adi Sulpaturohman mengatakan RI bersama enam temannya membuat konten youtube dengan cara memberhentikan mobil truk yang sedang melaju kencang. Namun nahasnya, truk yang diberhentikannya ternyata tidak bisa berhenti secara mendadak dan malah menabrak RI. Kata Adi, aksi berbahaya tersebut dilakukan hanya sebatas untuk ditunjukkan kepada teman-temannya di sekolah.
“Korban bersama rekannya sedang membuat konten menghadang truk yang sedang melaju. Namun ternyata truk yang dihadang tidak berhenti sehingga menabrak korban,”kata Kasubnit Laka Lantas Polres Kota Tangerang, Ipda Adi Sulpaturohman kepada Satelit News, Selasa (14/12).
Dari keterangan salah satu saksi, diketahui truk berjalan dari arah Cikupa menuju Balaraja. Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban bersama rekannya sudah bersiap-siap dengan peran masing-masing.
“Mereka sudah siap-siap dengan perannya, ada yang memvideokan menggunakan handphone, dan ada yang menyetop truk atau menghadang truk,” jelasnya.
Saat melihat RI tertabrak dan terlindas truk, segerombolan anak SMP tersebut langsung histeris berlarian dan meminta tolong kepada warga sekitar. Lalu, RI langsung dilarikan ke RSUD Balaraja untuk mendapatkan pertolongan. Namun ternyata korban sudah meninggal dunia sebelum dibawa ke RSU.
“Mereka ada yang lari dan ada yang memanggil warga untuk menolong korban. Namun korban sudah meninggal di tempat,” ujarnya.
Anggota Lakalantas Polresta Tangerang langsung membawa keenam bocah SMP tersebut untuk dimintai keterangannya.
“Untuk yang 6 anak lainnya kami bawa ke kantor untuk dimintai keterangannya, kami data dan diberikan imbauan tentang aksi berbahaya yang dilakuakan tersebut,” katanya.
Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengimbau kepada para orang tua untuk bisa mengawasi anak-anaknya lebih ketat lagi. Mengingat, aksi berbahaya seperti ini sering terjadi dan selalu memakan korban.
“Orang tua juga harus lebih ekstra menjaga anaknya. Jangan biarkan anaknya pergi keluar rumah hingga larut malam. Kejadian seperti ini kerap terjadi dari larut malam hingga subuh,” pungkasnya. (alfian/aditya)