SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Terjadinya kekosongan obat-obatan di RSUD Berkah Pandeglang, mendapat sorotan dari Komisi IV DPRD setempat. Pihaknya mendesak Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda), segera turun tangan mencari solusinya.
Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, M. Habibi menyatakan, kalaupun RSUD Berkah Pandeglang sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dipastikan kekurangan itu ada. Sehingga, tak begitu saja dilepas oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang.
“Kondisi itu, jelas berdampak signifikan terhadap pelayanan. Tak bisa dibiarkan berlarut – larut, tidak bisa juga menyerahkan begitu saja ke Dirut RSUD serta jajarannya. Bupati Pandeglang dan Pj Sekda, saya kira harus ikut turun tangan mencarikan solusinya,” tegas Habibi, Kamis (16/12/2021).
Menurutnya, sebelum menjadi BLUD ataupun sesudahnya, RSUD Berkah ini kerap menemui persoalan. Oleh karenanya, benang kusut itu harus dicari dan diselesaikan oleh Bupati Pandeglang. Apalagi, berkaitan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
“Kalau di Kabupaten Pandeglang terjadi kelangkaan obat, pelayanan akan terganggu. Walaupun SDM (Sumber Daya Manusia) maksimal dan hebat, kalau obat kosong mau gimana pelayanannya,” ujarnya.
Politis Partai Golkar ini juga menegaskan, dalam waktu dekat bakal memanggil manajemen RSUD Berkah Pandeglang, untuk mengklarifikasi dan mendapat penjelasan terkait hal tersebut.
“Harus duduk bersama. Kami juga perlu mengetahui akar persoalannya. Semua pihak terkait harus terlibat,” pungkasnya.
Kalau persoalannya anggaran, ia menyarankan Pemda segera bertindak cepat.
Diberitakan sebelumnya, akibat masih memiliki utang ke pihak penyedia obat, ketersedian obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, mengalami kekosongan.
Menurut informasi, di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang telah menganggarkan untuk pembelian obat-obatan sebesar Rp 12 Miliar. Anggaran sebesar itu, terinci di APBD Murni TA 2021 sebesar Rp 6 Miliar, dan di Perubahan APBD TA 2021 sebesar Rp 6 Miliar.
Kondisi itu, dikeluhkan oleh seorang pasien yang enggan disebut namanya, berinisial AU. Katanya, ia sebagai pasien yang menggunakan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, harus mencari obat keluar, karena di RSUD Berkah Pandeglang sedang kosong.
“Ketika saya mau ngambil obat, kata pihak RSUD Berkah Pandeglang, obatnya habis. Akhirnya, saya harus mencari obat ke luar rumah sakit,” kata pria itu, Rabu (15/12/2021).
Humas RSUD Berkah Pandeglang, dr. Achmad Chubaesi membenarkan, ada beberapa item obat yang mengalami kekosongan. Akan tetapi, ia tak merincikan obat apa saja yang mengalami kekosongan.
“Betul, ada beberapa jenis obat yang harus dibeli di luar oleh pasien, karena pasokan habis,” kata dr. Chubaesi, saat dikonfimasi via telepon.
Menurutnya, pasien BPJS yang menebus obat ke luar RSUD Berkah Pandeglang, tetap gratis. Karena pihak rumah sakit, bekerjasama dengan apotek-apotek di luar.
“Ketika mengambil obat di apotek, nanti dicatat. Lalu, nanti kami ganti,” klaimnya.
Ditambahkannya, alasan kekosongan obat di RSUD Berkah, karena pihak rumah sakit masih memiliki utang ke pihak penyedia. Sehingga, pasokan obat ke rumah sakit dihentikan sementara. (nipal)