SATELITNEWS. ID, TANGERANG—Air Conditioner (AC) atau penyejuk ruangan saat ini merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat perkotaan, terutama warga di kota-kota besar. Selain menyejukkan, keberadaan AC juga menambah ruangan menjadi nyaman tanpa pengaruh suhu udara panas di luar ruangan.
Namun tak banyak yang memanfaatkan air limbah yang dihasilkan AC. Padahal air tersebut dapat didaur ulang menjadi barang bernilai ekonomi.
Pengolahan air limbah dari AC itulah yang berusaha berusaha diperkenalkan dan diproduksi oleh para pelajar dari SMP Islam Al Syukro Universal, Ciputat Kota Tangerang Selatan. Pengenalan itu dilakukan melalui pendekatan pembelajaran kurikulum khas SMP Islam Alsyukro Universal yakni Problem Based Learning (PBL). Melalui PBL, siswa distimulus untuk dapat memecahkan masalah di lingkungan sekitarnya.
Direktur Perguruan Islam Al Syukro Dompet Dhuafa Cici Kurniasih mengatakan upaya pengenalan itu merupakan langkah SMP Islam Al Syukro Universal turut berkontribusi terhadap kelestarian alam dan lingkungan. Berbagai kegiatan mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomis ini terus dilakukan dalam rangka membangun jiwa kepedulian tinggi terhadap lingkungan bagi segenap siswa Alsyukro Universal.
“Sebagai sekolah green school yang berupaya menjaga kelestarian alam dan lingkungan, siswa SMP ini menyadari air buangan AC yang menetes ini terbuang percuma tiap harinya. Menetes-netes di setiap selang buangan AC. Para siswa-siswi mulai mencari literatur terkait kandungan air buangan AC, mengumpulkan setetes demi tetes hingga terkumpul menjadi beberapa ember air buangan AC. Serta mengolah limbah mudah ini menjadi sebuah produk sabun dengan campuran limbah minyak jelantah rumah tangga,”ungkap Cici Kurniasi dalam keterangan resminya yang diterima Satelit News, Kamis (16/12).
“Sabun yang telah jadi dapat langsung digunakan mereka untuk mencuci tangan dan perlengkapan perlengkapan di sekolah. Kegiatan pengolahan air buangan AC ini dilakukan oleh para siswa kader adiwiyata, siswa terpilih dari tiap jenjang yang memiliki jiwa kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan pelestarian alam,” ungkap Cici. (gatot)