SATELITNEWS.ID,KRONJO—Warga Kampung Pagedangan Udik, Desa Pagedangan, Kecamatan Kronjo berharap jembatan bambu yang ada di kampung tersebut, karena kondisinya sudah rusak dan rawan ambruk. Mirisnya, kondisi itu sudah berlangsung lama dan belum ada penanganan serius dari pemerintah.
Salah satu warga Desa Pagedangan, Kecamatan Kronjo, Tati (46) mengatakan, bahwa saat ini kondisi jembatan yang berada di perbatasan Desa Pagedangan dan Desa Pasilian tersebut sudah rusak selama bertahun-tahun. Kata dia, jembatan yang seluruh materialnya terbuat dari bambu itu, kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan di beberapa titik jembatan itu terlihat bolong dan hampir ambruk, akibat terbawa arus aliran sungai.
“Kondisi rusak ini sudah dari dulu, cuma kita kalau ada yang rusak selama ini diperbaiki secara swadaya. Tapi sekarang kondisinya malah lebih parah, kita belum sanggup memperbaikinya lagi,” kata Tati kepada Satelit News, Minggu (2/1).
Tati menyebutkan, jembatan itu merupakan akses jalan alternatif bagi masyarakat sekitar untuk aktivitas sehari-harinya. Karena, kata dia, jembatan itu merupakan jembatan penghubung dua desa, yaitu Desa Pasilian dan Desa Pagedangan. Selain itu, jalur tersebut juga menjadi sarana vital bagi anak-anak yang melakukan kegiatan belajar mengaji setiap harinya.
“Pernah anak saya mau berangkat ngaji, kakinya terperosok. Untungnya dia bisa nahan dan pegangan ke tiang jembatan,” tuturnya.
Menurut Tati, apabila harus melakukan swadaya lagi, perlu dana dan proses yang sangat panjang dalam memperbaiki jembatan tersebut. Karena kata dia, mayoritas warga sekitar memiliki penghasilan cukup rendah, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengumpulkan dana tersebut.
“Sekarang baru kita minta iuran ke warga sebesar Rp2.000 aja susah. Jadi kita nunggu bantuan saja sekarang mah,” ujarnya.
Tati pun berharap, dengan kondisi dan situasi jembatan rusak itu, pemerintah bisa segera memberikan bantuan serta solusi yang terbaik untuk menangani permasalahan tersebut.
“Kita masyarakat tidak muluk-muluk, yang penting ada bantuan untuk pengecoran tiang jembatan saja. Karena kalau direnovasi total itu kita tidak diizinkan oleh sesepuh dulu, jembatan ini tetap harus ada bambunya. Kan nanti bisa bawahnya dibeton, atasnya tetap pake bambu,” ungkapnya.
Sekretaris Desa (Sekdes) Pagedangan, Ari Riskianto mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengetahui sejak lama, terkait adanya keluhan masyarakat tentang kerusakan jembatan bambu yang menghubungkan dua desa tersebut. Bahkan, dia mengaku Pemerintah Desa Pagedangan sudah memberikan tambahan bantuan kepada masyarakat, untuk perbaikan jembatan itu.
“Ya sebetulnya kita sudah mengetahui sejak lama dan kita juga sudah ada kepedulian untuk membantu membangun jembatan itu, dengan memberi donasi kepada masyarakat,” katanya.
Selain itu, ari juga telah berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa lainnya dalam menangani permasalahan tersebut. Dia juga menyebutkan, dalam hal ini pihak pemerintah desa akan terus berupaya untuk membantu menyelesaikan pembangunan jembatan bambu tersebut.
“Kita juga suda koordinasi dengan kepala desa Pasilian, begitu juga dengan Camat Kronjo terkait adanya permasalahan ini,” ujarnya. (alfian/aditya)