SATELITNEWS.ID, SERANG–Kegiatan rehab sekolah rusak, yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Serang, dikurangi. Tahun ini, sekolah yang akan di rehab hanya 5 unit (paket pekerjaan), dengan nilai Rp 500 juta per paketnya.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Pendidikan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) Kabupaten Serang, Febrian Ripera mengatakan, dibanding tahun 2021 lalu kegiatan rehab sekolah yang akan dilaksanakan tahun 2022, memang menurun, akibat defisit anggaran.
“Tahun ini, kita kecil banget untuk rehab SD dan SMP. Karena, benar-benar defisit. Dibanding tahun kemarin, menurun 30 persen, kalau kita lihat yang masuk ke ULP,” kata Febrian, Senin (10/1/2022).
Febrian menambahkan, tahun 2022 ini sekolah yang akan direhab ada 5 paket yang terdiri dari, 2 paket rehab ruang kelas SMP dan 3 paket rehab ruang kelas SD. Adapun anggarannya, yang SD Rp 500 juta per paket, dan SMP Rp 510 juta.
“Usulan lelang paling Maret akhir. Itu setelah pengadaan konsultan perencanaan selesai. Target konsultan perencanaan itu, prosesnya dua minggu. Karena konsultan perencanaan itu pengadaan langsung,” tuturnya.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dindikbud Kabupaten Serang, Amar Ma’ruf, sebelumnya mengatakan, sekarang ini ruang kelas rusak masih ada sebanyak 1.054. Menurut Ma’ruf, jumlah sekolah rusak tersebut terus bertambah, dibanding tahun lalu yang tersisa sebanyak 520 ruang kelas.
“Dari 1.054 itu, akan kita identifikasi mana saja yang betul-betul tingkat kerusakan parah. Itu akan kita usulkan, baik melalui DAK, Balai PU Provinsi dan APBD,” kata Ma’ruf. (sidik)