SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pengelola Pasar Induk Jatiuwung, Kota Tangerang buka suara terkait ‘riuhnya’ tuntutan penutupan Pasar Induk Tanah Tinggi oleh pedagang Pasar Induk Jatiuwung lantaran menyebabkan lokasi jualan mereka sepi meski sudah beroperasi selama kurang lebih 5 bulan. Direktur Utama (Dirut) PT Bina Pasar Mandiri selaku pengelola Suwito menjelaskan, sebagai pengusaha pihaknya mengucapkan terima kasih sudah mendapatkan izin operasional mendirikan pasar induk di Kota Tangerang bahkan dibuka Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan dihadiri Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin pada 31 Juli 2021 lalu.
Kedua, pihaknya juga ingin mengklarifikasi bahwa usaha baru berjalan ini tentunya ada rintangan, tantangan dan hambatan. “Namun kami tetap bersyukur dalam proses ini. Bahkan dalam berjalan lima bulan ini bongkar muat kami sudah mencapai jumlah sebanyak 500 setiap malam,”kata Suwito dalam keterangan pers yang diterima SatelitNews.Id, Rabu (12/01/2022) di Jatiuwung.
Ketiga lanjutnya, dalam usaha dimana saja persaingan selalu ada. Namun pihaknya mampu menyediakan tempat berdagang yang luas, tidak ada pungli, biaya operasional terjangkau dan beberapa hal yang membuat para pedagang menjadi merasa nyaman dalam berjualan. “Maka kami dengan tegas menepis yang menyebutkan kami memfasilitasi aksi para pedagang. Sekali lagi ini kami klarifikasi tidak ada memfasilitasi aksi pedagang. Prinsipnya kami sebagai pengusaha berjalan sesuai dengan aturan,” ucapnya.
Bila ada lapak kosong yang ditinggalkan pedagang, katanya hal ini di beberapa tempat atau pasar terjadi seperti itu. “Kami akan menyiapkan pedagang atau bandar atau agen baru dari tempat lain yang mau berdagang di tempat kami Pasar Induk Jatiuwung.
Berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Kota Tangerang, ia menyatakan sebagai pengusaha tunduk dan taat serta mendukung sepenuhnya apa pun yang diputuskan Wali Kota Tangerang atau pun Wakil Wali Kota Tangerang. “Di kesempatan ini kami ingin mengklarifikasi pula bahwa kami tidak ingin berbenturan atau pun dibenturkan antara saya (pengusaha) dengan Pemerintah Kota Tangerang, DPRD Kota Tangerang. Hal lain, bahwa kami sebagai pengusaha menjalankan usaha memang ada kompetitor, namun untuk kepentingan pedagang biarkan itu menjadi kepentingan pedagang,” ucapnya. (made)