SATELITNEWS.ID, DENPASAR—Persita Tangerang akan menghadapi Bali United sebagai tuan rumah pada lanjutan BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Senin, 17 Januari 2022 pukul 18.15 WIB atau 19.15 WITA. Menghadapi peringkat kelima klasemen sementara, Pendekar Cisadane mengandalkan chemistry antar pemain yang semakin kuat belakangan ini.
Persita berniat meneruskan tren positif seusai menang melawan Persela di laga pekan lalu. Pelatih Kepala Persita Widodo Cahyono Putro mengatakan juga timnya sudah siap untuk menghadapi Bali United di kandang mereka.
“Kami sudah mempersiapkan tim Persita ini baik fisik dan evaluasi setelah pertandingan melawan Persela. Dan tentunya kami mempersiapkan juga dalam latihan bagaimana nanti melawan Bali United. Jadi secara overall, secara keseluruhan kami siap untuk melawan Bali United besok dalam pertandingan,” ujar pelatih kelahiran 8 November 1970 ini, Minggu (16/1).
Widodo yang pernah menungaki Bali United mengaku sudah bisa membaca gaya permainan mantan klubnya tersebut. Meski kini skuad Bali United diperkuat beberapa pemain baru.
“Ya tentunya Bali ini kan masih tetap dilatih oleh Coach Teco. Karakter dan gaya bermainanya hampir mirip, hampir sama. Tapi yang membedakan itu adalah ada beberapa pemain yang datang, yang baru. Tapi kami sudah tahu, contohnya Irfan Jaya. Kami juga sudah tahu tipikal bermainnya, cara bagaimana. Dan tentu pemain asingnya Privat juga, kami sudah mengetahui nanti bagaimana menutup pergerakan mereka. Tapi yang terpenting kami konsolidasi ke dalam tim kami sendiri bagaimana saat kita bertahan dan bagaimana saat kita menyerang untuk meraih poin,”ungkapnya.
Salah satu modal Widodo adalah chemistry di antara Pendekar Cisadane yang sudah terjalin dengan baik. Dia berharap kekompakan itu bisa diperlihatkan lewat permainan di lapangan.
“Chemistry kita sudah melewati dua pertandingan ya. Di situ kita melihat kemajuan yang signifikan di dalam chemistry. Chemistry ini memang diciptakan, bukan dari pribadi masing-masing, tapi ini diciptakan. Kalau di suatu tempat itu ada kenyamanam, pasti chemistry itu akan terjalin cepat. Nah itu yang diciptakan di Persita. Saya kira tidak butuh waktu lama untuk chemistry dengan pemain lain karena kita juga sering bertemu tiap hari latihan dan juga sering diskusi,” tambah Widodo.
Menanggapi kekuatan khususnya di lini pertahanan, Widodo tak banyak beromentar. Baginya, pertahanan sebuah tim tidak hanya berada di pundak para pemain belakang, tapi seluruh personel tim.
“Ya prinsip sepak bola itu kan transisi ya. Dari defend to attack, attack to defend. Bagaimana di saat kita defend to attack dan transisi dari attack to defend. Jadi defend-nya di situ bukan hanya pemain belakang. Jadi bagaimana kita defend dari pemain depan. Yang tadi disebutkan chemistry itu. Jadi itu kalau masalah celah kan nanti situasional di lapangan. Saya kira semua sudah dilatih dan semua juga sudah dikasih tahu. Jadi itu,” ungkapnya. (gatot)