SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan menjalin kerjasama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Cengkok Karya Mandiri terkait pelatihan dan pendampingan bagi UKM.
Ketua LPK Cengkok Karya Mandiri M Sidik di Tangerang Jumat (21/01/2022) dalam keterangannya mengatakan, bentuk pendampingan yang diberikan adalah membantu pelaku UKM membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga membantu jalur permodalan.
Pendampingan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat dan mendorong transformasi usaha kecil menengah. Maka itu pihaknya mengapresiasi dan menyambut baik ajakan kerjasama kementerian koperasi dan UKM.
Menurutnya, berbagai produk yang dihasilkan UKM memiliki kualitas tinggi dan mampu bersaing di tingkat nasional. Tapi karena pengemasan yang belum terkonsep serta tidak ditopang pemasaran yang bagus akhirnya tidak berkembang.
“Masalah utama lainnya adalah permodalan. Tapi alhamdulillah, Kementerian Koperasi dan UKM sudah memberi akses terkait modal. Pak menteri pun meminta kami turut bantu UKM di Tangerang. Kami harap LPK Cengkok Karya Mandiri bisa menjadi contoh dan bisa memperkuat ekonomi rakyat,” katanya.
Ia menjelaskan, LPK Cengkok Karya Mandiri telah melakukan pertemuan secara langsung dengan Menteri Koperasi dan UKM Menteri Teten Masduki pada tanggal 18 Januari 2022 di Jakarta.
Hadir pula dalam acara tersebut yakni Sekretaris Deputi Usaha Mikro Aufrida Herni Novieta dan Sekretaris Deputi Perkoperasian Devi Rimayanti. Sedangkan LPK Cengkok Karya Mandiri diwakili antara lain oleh Ketua BLK M. Sidik dan pembina Muhkam Hudaya. Pertemuan diakhiri dengan pemberian cendera mata hasil karya LPK Cengkok Karya Mandiri kepada Menteri Teten.
Menteri Koperasi dan UKM Menteri Teten Masduki menyatakan komitmennya untuk turut membimbing BLK dan UKM yang dampingi dalam mendorong literasi kewirausahaan dan digital. Menurut Teten kementerian pun bisa membantu berbagai pelatihan yang dibutuhkan LPK untuk mendorong akselerasi usaha rakyat.
“Penting bagi UKM agar lebih melek dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Banyak contoh UKM yang go-internasional dan mendapat sokongan dari pengusaha luar negeri. Valuasinya meningkat beberapa kali lipat,” ujar Teten. (made)