SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG–Terduga pemasok bahan bom ikan, yang menewaskan UL, warga Kampung Cisaat, Desa Tangkilsari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, beberapa waktu lalu, kini sudah ada di genggaman pihak Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pandeglang.
Bahkan, pihak Satreskrim Polres Pandeglang saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap nama-nama tersebut, sebab beberapa nama yang diduga itu sudah tidak ada di kediamannya.
Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Fajar Maulidi menyatakan, pihaknya masih berusaha mengungkap terkait siapa pemasok bahan peledak yang menewaskan UL warga Kampung Cisaat, Desa Tangkilsari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang tersebut.
“Terkait bom ikan kami masih melakukan pendalaman. Memang ada beberapa nama yang kami dapat, tapi kami masih belum bisa memastikan apakah orang tersebut pemasok, penjual atau yang lain-lain,” kata AKP Fajar Maulidi, Jumat (21/1/2022).
Ditegaskannya, beberapa nama yang dicurigai oleh pihaknya itu hingga saat ini masih belum bisa ditemukan keberadaannya. Karena ungkap dia, setelah ledakan terjadi nama-nama itu sudah tidak berada di tempat mereka.
“Orang itu selama kami cari, sampai sekarang belum ada dan kemungkinan bersembunyi. Jadi sampai sekarang kami masih dalami. Jumlahnya kurang lebih 3 sampai 5 orang, mereka ada warga di situ dan ada juga warga luar kampung situ,” tambahnya.
Kecurigaan polisi pada beberapa nama itu sebab jelasnya lagi, karena mereka kenal dekat dengan korban dan hilang setelah polisi melakukan penyelidikan kasus tersebut.
“Mereka itu kenal keseharian korban, tapi memang beda-beda profesinya seperti ada yang nelayan, tukang ojeg ada juga tukang bangunan. Kami masih belum bisa memastikan apakah barang tersebut (bahan peledak) itu ada diantara orang yang kami cari sekarang atau korban yang menyetok dan mereka yang membeli itu masih kami dalami,” katanya lagi.
Kemungkinan besar menurutnya, ledakan yang terjadi dipicu oleh bahan peledak yang jumlahnya cukup besar bisa mencapai belasan kilogram, hal itu dilihat dari kerusakan yang terjadi di lokasi kejadian.
“Kalau bahannya kami belum bisa memastikan beberapa kilogram, tapi ada sisa yang kami temukan bahan peledak yang sudah tercampur itu kurang lebih 4,5 kilogram dan kami sebut flash powder. Kemungkinan bahan peledaknya sebelumnya terjadinya ledakan perkiraan 10 kilogram sampai 15 kilogram,” tandasnya.
Untuk diketahui, UL tewas mengenaskan di rumahnya usai sebuah bom ikan meledak pada Minggu (9/1/2022) lalu. Polisi yang datang ke lokasi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menemukan 12 jenis bahan peledak di kediaman korban. (nipal)