SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang menyebut, harga sejumlah kebutuhan pokok dan rempah rempah merangkak naik. Hal itu terjadi, lantaran kebutuhan pokok tersebut sudah mulai langka. Sedangkan, kebutuhan dan permintaan sangat tinggi.
Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang, Abdul Wahid mengatakan, bahwa harga kebutuhan pokok yang saat ini naik diantaranya adalah gula pasir, dari semula Rp 12. 500 perkilogram kini mencapai Rp17 ribu sampai Rp19 ribu perkilogram. Permasalahan ini terjadi lantaran barang tersebut masih ketergantungan terhadap impor.
“Masalahnya memang kita ini kan seperti gula, bawang putih yang selalu mahal itu memang kita masih ketergantungan pada impor, nah sedangkan impor ini menurut informasi yang saya dapat untuk gula mungkin sekitar april baru masuk, kemudian bawang putih,” kata Abdul Wahid, Jumat (20/3).
Menurutnya, permasalahan ini terjadi secara nasional, terlebih untuk Bawang Putih yang digunakan oleh Indonesia 90 persen itu impor dari China. Sehingga terjadi kelangkaan barang dan mahal, apabila ada keterlambatan impor. “Jadi ini bukan terjadi dikita saja, diseluruh indonesia,” tandasnya.
Ia menuturkan, saat ini kenaikan harga yang cukup signifikan juga terjadi pada rempah rempah, diantaranya seperti Jahe dari semula Rp 20 ribu perkilogram kini naik menjadi Rp 80 ribu. Ini dikarenakan saat ini hampir semua orang mengkonsumsi rempah rempah, sehingga permintaan semakin meningkat.
“Jahe itu kan gak masuk dalam 9 bahan pokok, tapi sekarang ini harganya lebih tinggi dari harga ayam. Karena semua orang kan membutuhkan jahe, saya aja setiap hari merebus jahe,” ujarnya.
Namun tambahnya, yang paling penting disampaikan informasi kepada masyarakat bahwa beberapa bahan pokok dibatasi pembeliannya. Hal itu dilakukan agar program pemerintah ini bisa berjalan dan tidak terputus informasinya.
“Masyarakat dibawah banyak yang belum tahu (dibatasi pembelian beberapa barang),” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post