SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, di tahun 2021, presetase masyarakat Pandeglang yang berkunjung ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan menurun, dibanding dengan tahun 2020.
Dilihat dari tabel BPS, data presentase penduduk yang berobat jalan menurut tempat berobat atau fasilitas kesehatan di Kabupaen Pandeglang, antara tahun 2020 dan 2021.
Di Rumah Sakit (RS) pada tahun 2020, mencapai 4,08 persen dan ditahun 2021 meningkat jadi 7,0 persen. Praktek dokter, di tahun 2020 sebesar 47,81 persen dan di tahun 2021 meningkat, jadi 52,82 persen.
Sementara di Puskesmas termasuk Pustu (Puskesmas Pembantu), pada tahun 2020 tercatat 43,36 persen dan di tahun 2021 menurun, jadi 30,91 persen.
Di petugas kesehatan lainnya, pada tahun 2020 sebesar 12,74 persen dan di tahun 2021 meningkat, jadi 18,61 persen. Pengobatan tradisional lainnya, di 2020 sebesar 1,33 persen dan di tahun 2021, 1,44 persen. UKBM tahun 2020, sebesar 2,29 persen dan tahun 2021, sebesar 0,42 persen.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Eniyati membenarkan, jika angka kunjungan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan ke Puskesmas di tahun 2021, menurun. Hal itu terjadi kata dia, karena adanya pandemi Covid-19.
“Ya menurun. Karena itu tadi, musim pandemi Covid-19. Jadi masyarakat takut untuk datang ke Puskesmas,” kata Eni, Selasa (1/2/2022).
Katanya, ketakutan masyarakat datang ke Puskesmas untuk berobat seperti, takut di swab, takut diklaim mengidap penyakit Covid-19, dan akhirnya mereka (warga), lebih memilih melalukan pengobatan tradisional.
“Kebanyakan masyarakat, kalau sakit lebih memilih melakukan pengobatan tradisional. Sehingga, angka kunjungan ke Puskesmas menurun,” tandasnya. (nipal)