satelitnews.com, PANDEGLANG–Jelang pergantian tahun, Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan mutasi dan rotasi ratusan pejabat Esselon III dan IV, Kepala Sekolah, UPT Puskesmas, Pengawas dan Penilik Sekolah.
Dari sebanyak 437 pejabat yang kena mutasi dan rotasi itu, salah satu jabatan strategis yang menyentuh terhadap pelayanan kepada masyarakat salah satunya yakni, Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah.
Dirut RSUD Berkah Pandeglang dr Firman, digantikan oleh dr Kodiat Juarsa yang semula menjabat sebagai Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. dr Firman, saat ini menjabat Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang.
Selain itu, Bupati juga merombak jajaran Camat sebanyak 25 Camat dan 224 Kepsek baik dari jenjang PAUD, TK, SD dan SMP. Kata Irna, di kota – kota besar tingkat pelayanannya sudah cakep. Sedangkan di Pandeglang ujarnya, belum sampai kearah situ.
Oleh karena itu, ia kembali melakukan mutasi dan rotasi agar diformasi yang sekarang ini, diharapkan bisa membantu pelayanan lebih baik lagi kepada masyarakat. “Belum lagi, masih banyak yang perlu mendapat perhatian dan peningkatan mutu derajat kesehatan di sisi lainnya. Jadi rotasi dan mutasi itu penting, untuk meningkatan pelayanan,” kata Irna, usai melantik 437 pejabat eselon III dan IV, di Aula Pendopo Bupati Pandeglang, Jumat (27/12).
Menurutnya, ketika ada aduan pelayanan lelet diberbagai sektor dari masyarakat dan seluruh kalangan, dirinya tak diam. Mutasi dan rotasi yang dilakukannya saat ini bagian dari jawaban pengaduan tersebut.
“Sering ada pengaduan, bu bagimana pelayanan ibu lelet disektor ini, di sector itu. Ibu harus diam, kan tidak. Masalah lain itu belakangan, ini roda kecepatannya harus betul – betul maksimal. Kalau mereka (pejabat,red) tidak melakukan inovasi, ketinggalan lah,” tambahnya.
Soal pergantian Dirut RSUD Berkah Pandeglang katanya, bagian dari penyegaran. Karena menurutnya, di tempat – tempat setrategis itu tak boleh terlalu lama. Walau beranggapan demikian, ia enggan membeberkan akar persoalan secara detail, yang menjadi dasar pertimbangannya mengganti Dirut RSUD tersebut.
“Paham kan. Ada tekanan – tekanan dan disharmonisasi yang tak bisa ibu sampaikan di sini. Ibu sebagai user (pengguna) tahu, tapi dia (Dirut,red) adalah orang yang berprestasi selama dua tahun ini. Kami munculkan figur baru (Dokter Kodiat), yang bisa melakukan restrukturisasi di dalamnya, untuk bisa menata bidang/bidang,” terangnya.
Ia juga berpandangan, dr Firman (Dirut RSUD Berkah lama) baik sekali. Karena yang tadinya RSUD berantakan, saat ini sudah semakin baik. “Tapi ibu (Irna,red) butuhkan dia (Firman,red) disektor internal. Setda juga harus bisa melakukan pelayanan terbaik,” pungkasnya.
Begitu juga soal perombakan Kepala Sekolah (Kepsek) katanya, menjadi bagian dari upaya mengejar ketertinggalan dalam bidang pendidikan. Sebab selama ini, kualitas pendidikan di Pandeglang masih kalah bersaing dengan daerah lain di Provinsi Banten.
Ia berpendapat, Kepsek di Pandeglang perlu mendapat penyegaran supaya bisa mengubah paradigma tersebut. Mereka memiliki pekerjaan besar, untuk menghasilkan bibitbibit generasi unggul bagi Pandeglang di masa depan.
“Kita ini terus berpacu. Sistem ini dimana errornya ?, Sehinggaa memang harus ada refresh. Ada sekolah yang memang harus dipimpin oleh orang-orang yang mampu untuk bisa mengubah paradigma itu (kualitas pendidikan yang masih rendah),” beber Irna.
Belum lagi soal menciptakan lingkungan yang sehat di sekolah. Irna nampak kecewa dengan kondisi sekolah, yang masih banyak belum memenuhi keinginannya sebagai sekolah yang sehat. Soalnya hingga kini, banyak Kepsek yang belum mampu mereaslisasikan hal tersebut.
“Urusan kebersihan saja, Masya Allah. Untuk kantin sehat saja, tidak bisa ciptakan. Jadi banyak hal yang harus diperbaiki,” tandasnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKD) Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta menambahkan, saat ini mutasi yang terakhir di tahun ini. “Kayaknya ini terakhir. Saya sudah bilang, agenda saya itu sampai bulan Desember,” ungkap Fahmi.
Akan tetapi menurutnya, ada klausul dari Kementerian diperbolehkan kembali melakukan mutasi. “Jadi selama ada izin dari Kemendagri, diperbolehkan. Logikanya begini, masa ada yang kosong di dinas itu, mau di diamkan. Kan tidak mungkin,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud) Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat mengatakan, salah satu yang menjadi pertimbangan rotasi dan mutasi ratusan Kepsek itu, berkenaan dengan masih buruknya capaian nilai Ujian Nasional (UN) SMP Pandeglang.
Dalam beberapa tahun terakhir, nilai ratarata UN Pandeglang belum membanggakan. Setelah tahun lalu berada diposisi buncit seProvinsi Banten, tahun 2019pun hanya mampu memperbaiki urutannya diposisi 6 besar.
“Kualitas pendidikan harus digenjot. Karena ada juga pertimbangan itu (karena nilai UN buruk). Tapi yang namanya kita melakukan proses pembinaan, itu kan dinamis. Tidak hari itu juga selesai,” ujar Taufik.
Hanya saja menurutnya, upaya meningkatkan kualitas tidak bisa dalam waktu singkat. Perlu pembinaan yang komprehensif termasuk komitmen dari berbagai pihak. Maka dari itu, Taufik menekankan agar Kepsek yang sudah dilantik untuk segera berlari kencang demi meningkatkan kapasitasnya. “Tetapi kita harus berirama, pembinaan yang dilakukan dan dimana situasi kami harus lakukan pembinaan untuk meningkatkan pelayanan dan peningkatan pendidikan,” imbuhnya. (nipal/mardiana)
Diskusi tentang ini post