SATELITNEWS.ID, LEBAK—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mencatat sepanjang tahun 2021 ada sebanyak 2.276 warga yang terkena penyakit Tuberculosis (TBC). Dari jumlah itu, 31 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Lebak dr Firman Rachmatullah mengatakan, TBC merupakan salah satu penyakit yang juga harus diwaspadai oleh masyarakat. Bukan hanya di wilayah perkotaan, masyarakat di pedesaan juga bisa terinfeksi penyakit tersebut. “Tahun 2021 itu ada 2.267 orang mengidap TBC, 31 orang diantaranya meninggal dunia,” kata Firman, Jumat (18/02/2022).
“Sementara untuk tahun 2022 ini jumlahnya baru mencapai 102 orang yang terkena TBC,” timpal Firman. Penyakit menular ini, kata Firman bisa menyerang siapa saja dan tidak memandang umur. Oleh karenanya, perlu peran bersama agar penyakit tersebut bisa dicegah. “Semua usia berpotensi, dan dimanapun ketika lingkungannya terdapat TB bisa potensi terkena. Anak-anak yang terkena TB itu tertular dari orang dewasa, studinya begitu,” ungkapnya.
Sayangnya dikatakan Firman, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan (faskes) masih rendah. Hal ini yang membuat deteksi TBC menjadi sulit dilakukan oleh petugas kesehatan.
“Jadi kalau kita, keluarga atau tetangga batuk-batuk sering dan sampai seminggu lebih segera periksakan diri ke dokter. Salah satu pencegahannya menjalani hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga. Agar tidak menularkan, tutup mulut dan hidung saat batuk,” terang Firman.
Kepala Dinkes Lebak Triatno Supiyono mengungkapkan, penularan TBC dapat dicegah dengan cara yang sederhana yakni dengan menggunakan masker saat berada di tempat ramai dan jika berintraksi dengan penderita TBC, serta sering mencuci tangan. Sementara bagi penderita TBC, kata Triatno walaupun sudah menerima pengobatan pada bulan-bulan awal pengobatan (biasanya 2 bulan), penderita TBC juga masih dapat menularkan penyakit.
“Tutup mulut saat bersin, batuk, dan tertawa atau kenakan tisu untuk menutupi mulut, dan buanglah segera setelah digunakan. Terus tidak membuang dahak atau meludah sembarang, pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik misalkan sering buka pintu dan jendela agar sinar matahari dapat masuk, dan jangan tidur sekamar dengan orang lain sampai dokter menyatakan TBC yang anda derita tidak lagi menular,” pungkasnya.(mulyana)