SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Hari keempat uji coba penerapan perubahan sirkulasi lalu lintas di Jalan Daan Mogot oleh Pemkot Tangerang mendapatkan tanggapan dari masyarakat. Uji coba penerapan tersebut dinilai tidak dikaji secara matang sebab mengabaikan keselamatan pengguna jalan dan masyarakat sekitar.
Salah satu pengguna jalan yakni Wawan Anwar mengatakan, seharusnya Pemkot Tangerang terlebih dahulu mempersiapkan infrastruktur jalan yang baik. Jalan Bouraq dan Lio Baru yang menjadi peralihan arus kendaraan kapasitasnya tak sesuai dilewati oleh kendaraan bertonase besar seperti truk kontainer. “Inikan jalannya kecil tapi yang lewat banyak kendaraan besar dari peralihan arus yang dilakukan di Daan Mogot,” ujarnya, Rabu (23/02/2022).
Belum lagi kata mantan anggota DPRD Kota Tangerang periode 2014-2019 ini sisi kanan jalan berbatasan langsung dengan bantaran Kali Mookervart yang tidak memiliki pembatas jalan. “Ini bahaya arus kendaraan kencang terutama banyak kendaraan roda dua berada di sebelah kanan, bisa menyebabkan kecelakaan,” katanya.
Warga Cimone Jaya ini mengatakan, aktivitas warga sekitar juga terganggu dengan penerapan sistem satu arah terutama para pelaku usaha di sepanjang jalan Bouraq dan Lio Baru. “Karena arusnya kencang jadi sepi yang mampir ke toko-toko warga, terus mau aktivitas lain seperti buang sampah dan menyeberang jalan saja kesulitan,” ungkapnya.
Kemudian kata Wawan, penerapan sistem satu arah di Jalan Daan Mogot juga minim sosialisasi dan penggunaan rambu-rambu, akibatnya banyak pengguna jalan yang tersesat. “Apalagi yang dari arah Jakarta baru pertama lewat jalan ini kasian mereka bingung memutar arahnya dimana,” katanya.
Wawan mengaku pada prinsipnya mendukung kebijakan Pemkot Tangerang apalagi dalam hal ini dalam rangka mengurai kemacetan dari tingginya beban volume kendaraan di Jalan Daan Mogot. Namun sebelum diuji coba dan dipermanenkan agar disiapkan infrastrukturnya secara memadai. “Saya menyarankan kepada Pemkot agar uji coba dihentikan dan dilakukan evaluasi. Agar disiapkan infrastrukturnya, jalannya diperlebar, rambu-rambunya diperbanyak,” pungkasnya.
Sebelumnya banyaknya pengguna jalan yang tidak setuju dengan penerapan tersebut Kadishub Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, pihaknya terbuka menerima saran dan kritik atas penerapan sistem tersebut. “Prinsipnya saran dan masukan tetap terima. Karena sebetulnya kita coba Simulasi satu bulan ini Kenapa satu bulan? Tentunya kita ingin melihat kondisi apakah persoalan macetnya bisa selesai atau tidak artinya bahwa jangan sampai penyelesaian di akses jalur Daan Mogot ini pengalihan arus ini menyebabkan antrean di pengalihannya seperti di Bouraq dan Lio Baru,” ujarnya.
Untuk itu kata Wahyudi selama satu bulan penerapan simulasi uji coba ini tak menutup kemungkinan ada model sirkulasi lalu lintas yang diubah. “Namanya uji coba kita sambil berjalan,” ujarnya. Ia menambahkan, alasan mendasar diterapkannya sirkulasi lalu lintas di Jalan Daan Mogot disebabkan adanya beban volume kendaraan yang cukup tinggi. “Kita coba urai, analisa kam mengurangi volume beban Daan Mogot mudahan-mudahan sirkulasi perjalanannya bisa lancar dengan menggunakan arus kendaraan di Bouraq dan Lio Baru,” pungkasnya. (made)