SATELITNEWS.ID,TANGERANG—Persikota Tangerang berhasil memperoleh tiket ke babak 16 besar Liga 3 nasional setelah bermain imbang tanpa gol melawan Belitong FC, Rabu (23/2). Bayi Ajaib lolos ke babak selanjutnya dengan berstatus runner up grup Q.
Pertandingan terakhir grup Q babak 32 besar antara Persikota kontra Belitong FC itu berlangsung panas. Sejumlah pelanggaran keras berbuah kartu kuning terjadi pada duel yang berlangsung di Stadion Benteng Reborn tersebut.
Wasit Fitra Ilahi dari Kabupaten Kuantang Singingi mengeluarkan enam kartu kuning, tiga untuk Persikota dan tiga untuk penggawa Belitong FC. Kartu kuning untuk pemain Persikota diberikan kepada Gilang Hapsari di menit 27, Nahum Ngare di menit 42 dan Ahmad Farid Fauzi di menit 45 plus 1. Sedangkan kartu untuk Belitong FC diberikan kepada Muhammad Fardan Azmi di menit 69, Ade Candra di menit 80 dan Muhammad Azri di menit 84.
Pada babak pertama, Persikota Tangerang mencoba keluar menyerang. Kembalinya Juan Hapsara di posisi gelandang pengatur serangan membuat permainan skuad besutan Sahala Tigor Marudut Saragih lebih hidup. Di lain kubu, Belitong FC pun tak kalah kelas. Mereka pun berani meladeni strategi tuan rumah.
Meski demikian, kedua tim terlihat sangat tertekan pada pertandingan tersebut. Persikota dalam posisi tak boleh kalah sedangkan Belitong FC harus menang. Ketegangan itu tampaknya berpengaruh terhadap keputusan-keputusan para pemain di lapangan. Mereka juga lebih sering bermain keras dalam merebut atau mempertahankan bola.
Permainan juga lebih sering berkutat di lini tengah hingga sayap. Tak banyak peluang yang dihasilkan kedua tim. Hingga babak pertama berakhir, skor kacamata tetap bertahan.
Di babak kedua, situasi serupa kembali terulang. Pertandingan bahkan sempat memanas ketika pemain Persikota dituding melakukan handsball pada menit 75. Ketika itu bola mengenai tangan bek Persikota yang sedang berusaha mengontrol laju si kulit bundar di kotak penalti. Namun wasit yang menganggap bola berasal dari tubuh pemain sendiri tidak memberikan hukuman penalti sehingga memicu protes keras Belitong FC.
Setelah insiden itu, kedua tim bermain lebih keras. Tapi hingga wasit meniup peluit akhir, skor 0-0 tak berubah.
Tambahan satu angka membawa Persikota menduduki posisi runner up grup Q dengan lima poin. Posisi puncak diraih Persikab Bandung yang mengalahkan Persikutim dengan skor 3-0 di Stadion PTIK, Jakarta. Tiga gol Persikab dicetak oleh Muhamad Faisol Yunus pada menit 22 dan 71 serta Moch. Ibnu Hajar di menit 48.
Persikota akan bergabung dengan grup 2 pada babak 16 besar mendatang. Mereka satu grup dengan PSGC Ciamis, Persipa Pati dan Karo United. Sedangkan Persikab berada di grup 1 bersama Putra Delta Sidoarjo, Mataram Utara dan runner up grup T.
Pelatih Persikota Sahala Saragih mengatakan timnya berada di bawah tekanan pada pertandingan terakhir grup Q karena tidak boleh kalah. Sahala menyatakan pertandingan cukup menarik, keras serta membuat adrenalin cukup tinggi. Ada beberapa peluang dari Persikota yang tidak berhasil berubah menjadi gol. Demikian pula sebaliknya.
“Saya pikir masing-masing tim punya cara untuk mengendalikan permainan dan kami berhasil mengendalikan hingga detik terakhir pertandingan,”ungkap Sahala.
Mantan pelatih Persijap Jepara itu menjelaskan timnya kesulitan karena lawan selalu melakukan pressing ketat untuk mengendalikan permainan. Namun Sahala berprinsip apabila tak dapat mencetak gol, minimal pertahanan Persikota bagus dan tidak kebobolan.
“Dan yang paling penting kami lolos. Nanti kami evaluasi dan perbaiki lagi terutama terkait penyelesaian akhir,”ujar Sahala.
Menurut Sahala, pihaknya memiliki kekesalan tersendiri terhadap kepemimpinan wasit. Terutama karena dua pemainnya terkena kartu kuning pada babak pertama. Namun secara keseluruhan dia menilai wasit sudah memimpin dengan fair play.
Kapten Persikota Ahmad Farid Fauzi menyatakan pertandingan melawan Belitong FC merupakan laga yang paling menegangkan baginya selama kompetisi Liga 3 bergulir. Dia mengakui para pemain lawan sudah mengantisipasi pergerakan tim Persikota.
“Menurut saya tadi adalah pertandingan yang paling seru,”ujar Farid. (gatot)