SATELITNEWS.ID,SERANG–Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Banten dan Yappika Action Aid merehabilitasi bangunan ruang kelas dan sanitasi SDN Kedawung di Samparwadi, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Pembangunan tersebut dilakukan lantaran kondisi bangunan sudah sangat memprihatinkan.
Direktur Program Pattiro Banten, Angga Andreas, rehab ruang kelas dan pembangunan sanitasi sehat ini dananya bersumber dari publik serta CSR (Corpoerate Sosial Responsibility) berbagai pihak, antara lain Paragon, Guele, Ride for Change dan Garuda Garrison Indonesia.
Menurutnya, dengan telah terbangunnya ruang kelas yang layak tentunya bisa menunjang proses belajar mengajar dengan lebih baik, dan bisa memberikan rasa aman kepada guru dan siswa.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dan terlibat di program rehab ruang kelas serta sanitasi layak,” kata Angga, Jumat (25/2).
Namun ia juga menaruh harapan besar kepada pihak-pihak lain yang terkait atau stakeholder yang berkaitan dengan permasalahan ruang kelas rusak atau pun yang memiliki fokus di bidang pendidikan, bisa terus berupaya mendorong kebijakan pemerintah terkait pendidikan berkualitas, khususnya di Provinsi Banten.
Senada diungkapkan Munawir, selaku Perwakilan Yappika Action Aid. Kata dia pendidikan adalah modal awal dan fondasi paling penting untuk mewujudkan kemajuan pembangunan.
“Ketika kualitas pendidikan rendah, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia, jika indeks pembangunan manusianya rendah, tentu saja hal itu akan berdampak terhadap kondisi sosial masyarakat tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Sekolah SDN Kedawung, Sohib mengaku selama ini dirinya sangat was was ketika melaksanakan kegiatan belajat mengajar. Sebab kondisi bangunan yang sudah tidak layak.
“Atap bolong-bolong, kayu penyangga atap sudah pada lapuk, kalau hujan banjir, anak-anak jadi tak bisa belajar. Dampaknya, para orang tua enggan menyekolahkan anaknya disini, bahkan menarik anaknya saat belajar, karena khawatir anak-anaknya tertimpa bangunan sekolah yang sudah bobrok,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia merasa senang dan berterima kasih kepada rekan pegiat dari Pattiro, Yappika dan semuanya yang terlibat dan telah peduli terhadap kondisi pendidikan.”Kami berharap, sisa ruang kelas yang masih rusak, bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah melalui dinas terkait, dalam hal ini dinas pendidikan untuk bisa melanjutkan rehab sisa ruang kelas yang ada” tuturnya. (sidik)