SATELITNEWS.ID,SERANG—Pemerintah Provinsi Banten membuka 45 posko kesehatan pascabanjir yang melanda Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/3) lalu. Posko kesehatan itu dibuka di tiga wilayah tersebut.
“Total posko kesehatan dari 3 Kabupaten/Kota, terdiri dari 26 posko utama, 11 posko tambahan dan 8 posko sementara,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Ati Pramudji Hastuti dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir yang dipimpin Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu (2/3) lalu.
Pada kesempatan itu, Ati juga merincikan jumlah posko kesehatan yang disediakan pada masing-masing daerah. Untuk Kabupaten Pandeglang di dua kecamatan dengan 10 titik banjir terdapat 5 posko utama, 1 posko tambahan, dan 1 posko sementara.
“Kabupaten Serang di 10 kecamatan dengan 16 titik banjir terdapat 16 posko utama, 5 posko tambahan, 2 posko sementara dan PSC 119,” katanya.
“Sedangkan untuk Kota Serang di 4 kecamatan dengan 19 titik banjir terdapat 5 posko utama, 5 posko tambahan, 5 posko sementara dan PSC 119,” sambung Ati.
Ia menjelaskan, pihaknya menggunakan layanan Public Safety Center (PSC) 119 untuk mengantisipasi terjadi hal yang darurat, sehingga seluruh rumah sakit di 3 daerah tersebut siap melayani.
“Untuk mobilenya sendiri kita gunakan 2 PSC 119, jika terjadi darurat seluruh Rumah Sakit di 3 wilayah Kabupaten/Kota siap menangani kasus yang ada. Sampai hari ini belum ada yang darurat,” jelas Ati.
Selain itu, ia mengungkapkan terdapat beberapa potensi penyakit yang akan ditimbulkan pascabanjir diantaranya diare, infeksi pernafasan akut, dan penyakit kulit.
“DBD berpotensi, makanya tim kami terdiri dari berbagai klaster kesehatan, jadi ada yang surveilans bagaimana menganalisa lingkungan tempat pengungsian, jangan sampai terjadi penyakit penular di lokasi pengungsian,” imbuhnya.
Ati pun menuturkan, untuk Posko Kesehatan direncanakan akan dibuka sampai akhir atau paska kejadian bencana banjir. “Jadi penanganan sampai pasca banjir,” imbuhnya.
Untuk tenaga kesehatan (Nakes) yang diturunkan pada setiap poskonya bervariasi, namun ia memastikan hingga saat ini jumlah nakes yang diturunkan sudah cukup dan dibantu juga oleh organisasi profesi.
“Jadi saya turunkan organisasi profesi, karena kita tidak tahu banjirnya sampai kapan, jadi bergiliran,” ungkapnya.
Terkait obat-obatan, kata Ati, sampai saat ini tidak ada kendala di tiga daerah tersebut, lantaran dapat tercover semua oleh Pemprov Banten, sehingga diharapkan tidak diperlukan BTT untuk obat-obatan.
“Kota Serang sudah meminta obat-obatan dan hari ini sudah dikirim obat-obatan, dan kalau Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang belum. Kita dapat bantuan juga dari Kemenkes kalau memang kekurangan kita dapat bantuan dari Kemenkes, selama ini stok di Kota dan Provinsi cukup,” pungkasnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Sosial mendirikan dapur umum di Gedung Negara Provinsi Banten Kota Serang untuk bantu korban banjir Kota Serang yang terjadi Selasa (1/3) lalu. Dapur Umum Pemprov Banten melayani hingga 7.500 nasi bungkus untuk para korban banjir.
“Kemarin kita melayani 3.500 nasi bungkus. Hari ini, kita melayani antara 6.000 hingga 7.500 bungkus. Untuk pagi, siang, dan sore masing-masing sekitar 2.500 bungkus,” ungkap Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nurhana usai usai mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir yang dipimpin Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu (2/3).
“Nasi bungkus disalurkan pada 26 titik pengungsian,” tambahnya.
Dikatakan, untuk stok beras Dinsos Provinsi Banten siap. Sedangkan bahan lauk pauk dan bumbu merupakan sumbangan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemprov Banten.
Wakil Gubernur Andika Hazrumy sempat meninjau dapur umum yang didirikan BPBD Provinsi Banten dan Dinas Sosial Provinsi Banten, Rabu (2/3). Andika bahkan tampak mencicipi nasi bungkus yang baru saja usai dikemas relawan di dapur umum tersebut.
“Ya, jangan sampai nanti malah tidak layak dikonsumsi oleh warga korban banjir. Ternyata tadi enak kok nasi bungkusnya, ada telur dadar dan tumis bihun tadi yang saya makan,” kata Andika.
Di lokasi dapur umum tersebut Andika menyapa para relawan yang tengah memasak dan mengemas makanan. Andika menyemangati mereka dan mengucapkan terima kasih karena mereka sudah mau membantu pekerjaan Pemprov Banten melayani masyarakat yang tengah terkena musibah.
Sebelumnya, dalam rapat tersebut, Walikota Serang Syafrudin mengungkapkan banjir terjadi pada 43 tittik kampung dan perumahan. Sebanyak 2.900 KK terdampak oleh banjir dan menelan 5 korban jiwa.
“Bantuan yang dibutuhkan adalah pembenahan infrastruktur dan bantuan Posko Induk dari BPBD. Saya mohon perhatian dari Provinsi dari sisi sosial dan lain-lain,” ungkap Syafrudin. (gatot)