SATELITNEWS.ID,TANGERANG—Dua remaja berusia 13 tahun A dan R tenggelam di Sungai Cisadane, tepatnya di kawasan dermaga Jembatan Berendeng, Kota Tangerang, Minggu (13/3) sore. Keduanya ditemukan tak bernyawa oleh warga di dasar sungai pada malam hari setelah diketahui tenggelam pada pukul 15.00 WIB.
Pencarian terhadap dua korban itu dilakukan warga sekitar bersama tim SAR. Penemuan jasad kedua remaja itu tidak berlangsung secara berbarengan. Salah satu warga yang terlibat dalam upaya pencarian Anggi mengatakan awalnya mereka menemukan korban berinisial A terlebih dahulu. A terbenam di dasar sungai.
“Tengkurap di lumpur, di dasar. Dalamnya sekitar tiga meter,” ujar Anggi, Minggu (13/3) malam sekira pukul 20.00 wib.
Anggi mengatakan warga melakukan pencarian dengan peralatan sederhana. Mereka menggunakan jangkar lalu menyelam tanpa alat khusus. Lokasi penemuannya tak jauh dari tempat kejadian perkara yakni di dermaga samping jembatan kaca Berendeng.
“Pakai jangkar digaet langsung disisir. Lokasi penemuannya di bawah jembatan, enggak jauh dari lokasi. Yang menyelam (penyelamatan) warga sini,” kata Anggi.
Selang satu jam dari penemuan jasad A, pada pukul 21.00 WIB, tim gabungan berhasil menemukan jasad R. Lokasinya berada 20 meter dari posisi tenggelamnya R.
Anggota Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Aprianto Praptomo mengatakan tim gabungan mendapatkan kesulitan karena pencarian dilakukan pada malam hari. Namun, tim menggunakan alat bantu penerangan dan pelacak jejak korban.
“Untuk proses penemuan korban dengan alat bantu yang pertama adalah kuais, kedua night vision untuk memastikan keberadaan korban, memastikan titik kedalaman korban dan kedalaman air dan dilanjutkan dengan penyelaman,” ujarnya.
“Korban ditemukan dengan jarak 20 meter dari LKP (Last Knock Position) dari titik terakhir korban terlihat jadi kita melihat,” tambahnya.
Dia mengatakan alat yang mereka gunakan itu sangat membantu dalam proses pencarian korban di malam hari. “Jadi tadi kita mengikuti arahmya juga bisa dilihat dengan alat bantu tersebut. Ada kodenya ada tandanya. Kita berupaya melakukan penyelaman, jadi ikuti aja arahnya. Cukup untuk menjadi guiden (petunjuk arah) alat itu itu keberadaan dan jarak seperti itu,” jelas Aprianto.
Atas berhasilnya menemukan jasad dua bocah tersebut operasi pencarian pun dinyatakan ditutup. Korban atas nama A langsung dibawa ke kediamannya. Sedangkan, R dibawa ke RSU Kabupaten Tangerang.
PENCARIAN KORBAN TENGGELAM: Warga menyaksikan petugas SAR gabungan Kota Tangerang karet melakukan pencarian dua bocah korban tenggelam di Sungai Cisadane di Jalan Benteng Makasar, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (13/3).
(DEDE KURNIAWAN/SATELITNEWS.ID)Peristiwa tenggelamnya kedua anak itu terjadi pada pukul 15.00 WIB. Saat itu, lima bocah SMP asal Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang bermain di bantaran sungai Cisadane Kelurahan Sukasari Kecamatan Tangerang, tak jauh dari jembatan kaca Berendeng.
Namun, salah satu diantaranya tidak bisa berenang sehingga tenggelam. Salah satu temannya yang melihat itu pun berusaha menyelamatkan korban. Namun, bukannya tertolong bocah itu pun ikut tenggelam. Dua bocah yang tenggelam itu berinisial A (13) dan R (13) yang sama-sama berasal dari Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
“Jadi 5 anak ini berenang sekitar jam 14.00 WIB. Tiga anak selamat dan 2 tenggelam. Warga juga sempat ngingetin anak- anak itu, tapi mereka tetap saja berenang siang bolong,” ujar salah satu warga setempat, Fadil.
Warga geger dan langsung melaporkan peristiwa ini ke pihak berwajib untuk melakukan penyelamatan. Nampak belasan personel gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tim SAR, Basarnas, TNI dan Polri turut dalam pencarian.
Perwira Menengah Pengawas (Pamenwas) Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Mbarep Susilo menjelaskan peristiwa ini pertama kali diketahui oleh tim SAR yang melakukan latihan di Sungai Cisadane. Kemudian dari kejauhan mereka melihat seorang anak yang tenggelam dan langsung berusaha menyelamatkannya.
“Kelima anak ini berenang di seberang yang tiga itu bisa naik yang satu ingin menolong kawannya dua-duanya akhirnya tidak kembali ke atas” katanya. (irfan)