SATELITNEWSID, TANGERANG – Bulan puasa atau bulan ramadhan akan segera tiba, umat muslim diperintahkan menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh.
Namun, bagi anda yang masih memiliki hutang puasa pada tahun lalu atau pada puasa sebelumnya, maka diwajibkan untuk mengganti atau membayarnya.
Puasa mengganti atau membayar tersebut disebut puasa qadha ramadhan.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, menurutnya ulama sepakat setiap puasa yang tertinggal atau tidak dikerjakan hukumnya wajib diqadha atau diganti di hari-hari lain selain bulan Ramadhan.
Berikut aturan dan ketentuan mengganti puasa Ramadhan.
1. Hukum puasa ganti adalah wajib
Mengganti puasa Ramadan yang tertinggal, hukumnya adalah wajib bagi setiap Muslim. Artinya, puasa ganti ini bila dilakukan mendapat pahala dan bila ditinggalkan akan terhitung sebagai dosa.
2. Orang-orang yang wajib mengganti puasa
Berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 184 terdapat sejumlah orang yang wajib mengganti puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadan.
Orang yang wajib mengganti puasa itu adalah orang yang sakit dan orang yang berada di perjalanan sehingga tak bisa berpuasa saat Ramadan.
“Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain,” surat Al-Baqarah ayat 184.
Perempuan yang haid, hamil, nifas, dan menyusui juga wajib mengganti puasa mereka di hari lain.
3. Waktu mengganti puasa dan waktu yang dilarang
Waktu mengganti puasa Ramadan boleh dilakukan pada hari-hari lain setelah bulan Ramadan, yakni pada bulan Syawal hingga bulan Sya’ban atau sebelum Ramadan berikutnya.
Beberapa mahzab menyebutkan harus mengganti puasa sebelum pertengahan bulan Sya’ban.
Mengganti puasa tidak boleh dilakukan pada hari yang diharamkan untuk berpuasa yakni pada Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal dan Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah. Berpuasa juga haram dilakukan pada hari-hari tasyrik yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Nah, untuk mengganti puasa yang telah lalu, tentunya ada niat yang sedikit berbeda dengan niat puasa Ramadhan. Simak yuk, niat mengganti puasa Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadaa’I fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.
Niat puasa ganti Ramadhan sebaiknya juga diucapkan pada malam hari. Niat puasa qadha ini boleh diucapkan dalam bahasa Arab maupun latin.
Demikianlah, aturan dan niat membayar atau mengganti puasa ramadhan.