SATELITNEWS.ID, TANGSEL – Fenomena hujan es yang melanda wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) pada Senin (14/3/2022) lalu viral di media social dan pemberitaan. Badan Meteorologi Klimatolog dan Geofisika (BMKG) menyebut suhu kondensasi di wilayah itu mencapai -80 derajat Celsius.
Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, menjelaskan cuaca ekstrem disertai hujan es itu berasal dari awan cumulonimbus yang tumbuh tinggi, di mana puncaknya memiliki suhu kondensasi hingga -80 derajat Celsius.
Pertumbuhan awan seperti itu dipicu oleh labilitas udara yang signifikan. “Berada pada kategori dapat memicu pertumbuhan awan-awan konvektif yang cukup kuat,” kata Saefudin, ditulis Selasa (15/3/2022).
Pihaknya juga memperingatkan dampak potensi hujan lebat di beberapa daerah di Banten. Termasuk Kota Tangerang Selatan. Dia menjelaskan, dari prakiraan cuaca pada Selasa (15/3/2022), petunjuknya adalah bibit Siklon Tropis 90S di Samudera Hindia sebelah selatan Lampung yang bergerak ke arah barat daya dengan potensi untuk menjadi siklon tropis dalam kategori tinggi.
Awan yang sama pernah tumbuh di antaranya di atas wilayah Surabaya, Jawa Timur, pada 21 Februari lalu. Saat itu, data BMKG menyebutkan ketinggiannya mencapai 8-9 kilometer dengan suhu di puncaknya berkisar -69 sampai -100 derajat Celsius.
Melalui akun Instagram BMKGWilayah2, pihaknya mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada 15 sampai 17 Maret 2022. Wilayah yang diprediksi terdampak antara lain, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup untuk menebang pohon yang rawan tumbang karena lapuk langsung. Hal itu untuk mencegah pohon tumbang.
“Saya sudah mintakan ke Dinas Lingkungan Hidup, saya minta untuk survei pohon-pohon yang sekiranya harus di tebang,” kata Benyamin, Selasa (15/3/2022). (jarkasih)