SATELITNEWS.ID, TANGERANG-Annisa anak berusia 1,5 tahun penderita gizi buruk dan hedrosefalus asal Kampung Bojong Bitung, Desa Ciangir, Kecamatan Legok, masih berjuang melawan rasa sakit dari penyakitnya. Meski sudah tiga kali menjalani operasi, penyakit yang dideritanya itu tidak kunjung sembuh.
Kepala Bidang Sistem Informasi Sumber Daya Manusia pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Ari mengatakan, Annisa sudah dalam pengawasan Puskesmas, aparatur kecamatan, dan Kepolisian Sektor Legok. Katanya, berbagai bantuan pun sudah diberikan kepada Annisa, anak kedua dari pasangan suami istri, Maman dan Irmawati.
“Bantuan dari konsumsi, materi dan kesehatan sudah diberikan kepada anak tersebut. Bahkan si orang tua anak juga sudah diberikan pelatihan menyusui oleh ibu-ibu PKK,” kata Ari kepada Satelit News, Rabu (16/3).
Lanjut Ari, bahwa Annisa juga sudah mendapatkan perawatan dari RSU Kabupaten Tangerang, dimana telah dilakukan operasi sebanyak 3 kali, untuk memgeluarkan cairan yang ada di kepala Annisa.
“Upaya pertama sudah dilakukan, mengeluarkan cairan di kepala menggunakan selang, tetapi selang tersebut selalu dicopot. RSU sudah tiga kali melakukan operasi,” katanya.
Agar bisa sembuh total, memang perlu dilakukan beberapa kali operasi terhadap Annisa, dan itu tidak bisa dipastikan. Karena kata Ari, hal itu tergantung kepada keadaan si pasien.
Menurut Ari, penderita hedrosefalus biasanya dikarenakan adanya kelainan saat si bayi masih di dalam kandungan ibunya.
“Wah itu tidak bisa dipastikan, karena tergantung keadaan si pasien juga. Hedrosefalus dikarenakan kelainan pertumbuhan, jadi saluran cerebtospinal gagal menutup, sehingga cairan otak leluar dari tempatnya,’ katanya.
Sebelumnya diberitakan, Miris, seorang balita di Kampung Bojong Bitung RT02/RW 05, Desa Ciangir, Kecamatan Legok menderita gizi buruk dan hedrosefalus. Orang tua balita dengan nama Annisa usia 1,5 tahun ini berharap, adanya bantuan dari berbagai pihak untuk pengobatan total anaknya.
Maman selaku Ayah Annisa mengatakan, bahwa sudah 1 tahun 4 bulan anaknya menderita penyakit hedrosefalus. Namun kata dia, belum ada pengobatan yang kongkrit untuk penyembuhan anaknya tersebut.
Meskipun pihak Puskesmas dan Kecamatan sudah mendatangi putri tercintanya, namun kata Maman, sampai saat ini belum ada tindakan nyata terkait proses penyembuhan Annisa.
“Gak ada janji atau gimana, cuma kalau di rumah sakit ada kesulitan, ya paling minta tolong gitu doang. Itu pun yang bilang Kapolres (Tangsel). Kalau bantuan dari camat belum ada, cuma mengunjungi dan bantu buat beli susu. Kalau dari Puskesmas dia cuma sekedar bantu saja, kalau ada kesulitan tinggal ngomong aja katanya,” ungkap Maman, Selasa (15/3). (alfian/aditya)