SATELITNEWS.ID,TANGERANG—Persoalan banjir di Kota Tangerang seakan tak ada habisnya. Sejumlah wilayah masih menjadi langganan banjir tatkala hujan deras mengguyur atau kiriman air dari wilayah lain. Buruknya sistem drainase masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
Seperti yang terjadi di wilayah Kelurahan Kunciran dan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang. Hujan lebar yang terjadi pada Kamis (17/3) sekitar pukul 13.00 hingga 15.00 menyebabkan sebagian di dua wilayah itu banjir.
Pantauan Satelit News di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa memperlihatkan jalan yang menghubungkan Kelurahan Kunciran dan Kunciran Jaya itu banjir dengan ketinggian sekira 50 centimeter. Warga sekitar, Rohman (35) mengatakan banjir terjadi selain hujan juga disebabkan oleh saluran drainase yang buruk.
“Hujan dulu, mungkin karena saluran air yang kecil (penyebab banjir),” ujarnya.
Banjir di lokasi itu kata Rohman juga terjadi di hari sebelumnya, Rabu, (16/3/2022). Dirinya pun sudah tak terkejut lagi dengan fenomena ini.
“Asal hujan di sini banjir. Kemarin (Rabu/16/3/202) juga banjir,” katanya.
Dia pun berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyelesaikan persoalan ini. Bukan hanya ditangani saat terjadi banjir. Namun, diselesaikan, apapun caranya.
“Dari dulu ini sudah banjir. Dusah tanggulangin banjir di daerah sini karena terlalu padat penduduknya. Mudah-mudahan ini cepat diatasi gimana pun caranya yang penting enggak banjir,” tuturnya.
Camat Pinang Syarifuddin mengatakan banjir yang kerap terjadi di lokasi itu disebabkan oleh beberapa hal. Seperti struktur tanah yang rendah, minimnya embung atau lokasi penampungan air.
“Lalu, imbas dari beberapa lokasi di Alam Sutera, Duta Bintaro sampe DM. Muaranya semua ke sini, ke kelurahan Kunciran dan Kunciran Indah. Langganan banjir karena struktur tanah rendah dibendung jalan baru tol,” ungkapnya.
Kata dia, wilayah tersebut dahulu merupakan daerah aliran air dan sawah. Kemudian, dilakukan pembangunan. Hingga saat ini menjadi padat penduduknya.
“Sehingga dengan banyaknya bangunan baru yang tidak ada embung air, air itu emang agak sedikit cepat naiknya, ini bukan banjir tapi genangan. Tapi genangan yang melebihi kapasitas,” kata Syarifuddin.
Menurut Syarifuddin karena struktur tanah di lokasi itu rendah bahkan karena air kiriman dari Bogor pun bisa banjir. “Apabila enggak hujan kalo Bogor kirim pasti kita kebanjiran, tapi saat ini Bogor belum kirim,” imbuhnya.
Kata Syarifuddin pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang untuk menangani masalah ini. Koordinasi bahkan telah dilakukan sejak dulu.
“Tinggal mungkin tahapannya seperti apa penanganannya nanti apakah dibikin embung atau ditinggikan itu nanti PUPR terkait penanganan seperti ini karena memang kalo kita bicara kaitan dengan air tempat rendah jadi tempat istirahat air. Ini emang salah satunya yang paling rendah,” jelasnya.
Syarifuddin menuturkan ada rencana akan melakukan normalisasi untuk saluran air di lokasi itu. Sebab, dirinya pun mengaku saluran air di sana telah tersendimentasi oleh lumpur sehingga dangkal.
“Karena memang di sebelah masuk jalan Gembol ada saluran air dan emang kurang dalam dan gede yang nanti akan kita tembuskan ke kompleks perumahan blok K melalui jalur ini juga, muara akhirnya di Kunciran Indah yang ada di sebelah utara Gembol jalan Ageng Tirtayasa,” katanya.
Syarifuddin menilai normalisasi dari hulu ke hilir merupakan salah upaya efektif bila dibandingkan dengan meninggikan jalan. “Meninggikan jalan tidak secara otomatis menyelesaikan masalah ini. Genangan ini kan akibat banyaknya curah hujan sedikitnya embung,” urainya.
Rencananya tahun ini normalisasi akan dilakukan. Sebab kata dia upaya telah diusulkan ke PUPR Kota Tangerang.
Satelit News belum mendapat konfirmasi dari Dinas PUPR Kota Tangerang terkait penanganan banjir. Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono tak merespon saat dihubungi.
Tak hanya Pinang, banjir juga terjadi di 10 lokasi lain. Dari data yang diperoleh Satelit News setidaknya ada 11 titik genangan air pasca hujan yang terjadi pada Kamis, (17/3/2022) termasuk Pinang.
Diantaranya, 5 titik di Kecamatan Larangan yakni di Kelurahan Cipadu Jaya, Kampung Gaga, SDN 1 Cipadu, Jalan Melati 1 dan Kavling Setia Budi. Lalu 4 titik di Kecamatan Ciledug yakni di Perumahan Sektor 7, Tanah Seratus, Perumahan Griya Kencana 2 dan Kelurahan Paninggilan. Kemudian, Jalan Gempol Raya, Kelurahan Kunciran Indah Kecamatan Pinang dan Fly Over Taman Cibodas, Kecamatan Cibodas.
Hujan mengguyur Kota Tangerang dengan intensitas sedang yang disertai petir ini terjadi antara pukul 11.00 WIB hingga 14.00 WIB. Sebagian wilayah tergenang air dengan ketinggian 20 hingga 40 sentimeter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Gufron Falfeli mengatakan pihaknya telah menyisir lokasi genangan berdasarkan laporan di wilayah. Kemudian juga bekerja dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang untuk penanganannya.
“Kalau untuk terkait dengan prioritas evakuasi kalo ada ya nanti kita terjun. Tapi sementara ini kita lakukan penyedotan ke titik yang durasi aliran sungai masih ada kita sedot, itu yang kita lakukan,” ujarnya.
Jajarannya pun terus siaga selama 24 jam mengingat intensitas hujan dalam pekan ini yang sudah diprediksi. “Kita punya 4 UPT dan 3 pospol jadi kita memang untuk sif kita 24 jam. Jadi kalo ada laporan dari masyarakat kita pasti stand by dan siap terjun ke lapangan kalo ada aduan,” jelas Gufron.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kata Gufron dalam pekan ini turun hujan lebat dan sedang. Pihaknya pun juga berkoordinasi dengan masyarakat dalam penanganan genangan ini.
“Kita emang komunikasi dengan aparat kecamatan melalui UPT dan kota harapkan dari wilayah melalui lurah RT RW untuk antisipasi dan siaga kalo ada kejadian di wilayah segeralah lapor ke BPBD,” tuturnya. (irfan)