SATELITNES.ID, BALARAJA—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, Kecamatan Balaraja, menerapkan tes cepat atau rapid test untuk mengetahui positif dan negatifnya virus corona atau Covid-19, Senin (30/3). Rapid test ini hanya diterapkan untuk para pegawai RSUD Balaraja saja, karena dinilai memiliki resiko yang tinggi terhadap penularan virus.
Kepala Seksi Penunjang Non Medik, sekaligus Humas Covid-19 RSUD Balaraja, Aang mengatakan, mulai Senin (30/3) ini, RSUD Balaraja telah menerapkan rapid test atau tes cepat terhadap virus corona atau Covid-19.
Kata Aang, rapid test ini hanya dilakukan untuk para pegawai, dokter, perawat, dan suster di RSUD Balaraja saja dan belum dibuka untuk umum. Pasalnya, alat tersebut masih terbatas, maka hanya dilakukan untuk para pegawai. Pihaknya menilai, para tenaga medis itu adalah orang-orang yang paling rawan terkena virus corona atau covid-19.
“Iya, mulai Senin (30/3) ini, RSUD Balaraja sudah menerapkan rapid test. Tetapi, tes cepat ini hanya dilakukan untuk internal saja, belum dilakukan untuk umum atau pasien,” kata Aang kepada Satelit News, Senin (30/3).
Menurut Aang, rapid test ini memiliki keistimewaan yakni dalam waktu satu hari hasil tesnya akan keluar. Namun, kata dia, rapid test ini juga memiliki kekurangan, karena jika seseorang yang terinfeksi virus baru satu hari, hasil tesnya tetap negatif.
Kata Aang, seseorang harus dilakukan tes berulang, pada hari pertama dan hari ke sepuluh, agar benar-benar terlihat jelas. “Kalau infeksinya baru satu hari nanti hasilnya akan negatif, maka nanti di hari ke 10 atau 14 harus dilakukan tes ulang, agar diketahui dia negatif atau positif. Jadi jangan senang dulu jika hasil pertama itu negatif,” ujar Aang.
Aang mengaku, belum mengetahui apakah rapid test ini akan diterapkan untuk umum atau tidak kedepannya. Pasalnya, pihak RSUD Balaraja pun mendapatkan alatnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, mendapatkan alat tersebut dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Dia berharap, wabah virus corona atau Covid-19 ini bisa segera berakhir. Pasalnya, wabah virus ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat. “Kami belum tahu, apakah kedepannya akan dilakukan untuk umum atau tidak. Kami saja mendapatkan alat itu dari Dinkes. Semoga wabah ganas ini bisa cepat berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas normal,” katanya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post