SATELITNEWS.ID,KRONJO—Puluhan warga yang mayoritas ibu rumah tangga alias emak-emak menolak penutupan akses jalan oleh SMAN 9 Kabupaten Tangerang. Dengan membawa peralatan rumah tangga, para warga Kampung Kronjo RT 05/RW 01 Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo itu melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung sekolah, Senin (21/3).
Salah satu peserta aksi unjuk rasa, Darwati (50) mengatakan pihak SMAN 9 Kabupaten Tangerang menutup jalan dengan memasang fondasi. Menurut dia, tindakan itu tidak patut karena jalan Kampung Kronjo sudah ada jauh sebelum SMAN 9 Kabupaten Tangerang berdiri.
Kata Darwati, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga dilakukan karena jalur musyawarah sebelumnya tidak diindahkan. Warga meminta agar pihak SMAN 9 Kabupaten Tangerang membuka kembali akses jalan yang sudah ditutup oleh fondasi bangunan.
“Sebelum sekolah ini berdiri, jalan itu sudah ada. Sama-sama menggunakan tanah milik Pemprov Banten. Kami meminta agar jalan itu kembali dibuka,” kata Darwati kepada Satelit News, Senin (21/3).
Dalam aksinya, masyarakat Kampung Kronjo menuntut pihak SMAN 9 Kabupaten Tangerang mengikuti permintaan warga agar dibuka kembali jalan tersebut. Saat aksi, masyarakat yang mayoritas terdiri dari ibu-ibu ini melakukan aksinya dengan cara memukul alat rumah tangga seperti panci, galon dan lainya.
Katanya, hal tersebut merupakan simbol aspirasi warga. Karena menyampaikan pendapat dengan kata-kata sudah tidak lagi didengar.
“Kami hanya ingin, permintaan warga didengar dan direalisasikan, ” katanya.
Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Banten wilayah Kabupaten Tangerang, Mohamad Bayuni menambahkan, bahwa pihak SMAN 9 sudah bertemu dengan perwakilan masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa, dan langsung dilakukan musyawarah. Setelah musyawarah, akhirnya masyarakat menghentikan aksi unjuk rasanya.
Kata Bayuni, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk bersabar menunggu keputusan dari pihak Provinsi Banten. Untuk sementara waktu, fondasi yang sudah dibangun tidak dilakukan pembongkaran sampai ada instruksi dari Pemprov.
“Sementara fondasi yang ada tidak dibongkar dulu, sambil menunggu dan keputusan Provinsi. Namun aktivitas pembangunan di jalan yang ditutup dihentikan sementara,”pungkasnya. (alfian)