SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA-Polres Kota (Polresta) Tangerang mengambil langkah restorative justice, terkait polemik sopir ambulans dan pengemudi mercy yang viral di Jalan Tol bitung KM 20 – 23 pada hari Sabtu (12/3/2022), sekira pukul 02.00 WIB.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, Satlantas Polresta Tangerang sudah melakukan klarifikasi kepada pengemudi ambulans bernama Hildam dan pengemudi Mercy bernama Dwiyanto. Hasil pertemuan tersebut, kata dia, kedua belah pihak sepakat dan menyadari bahwa masalah ini akan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kita ada penyelesaian secara kekeluargaan secara restorative justice. Jadi kita terapkan seperti itu, sehingga permasalahan ini kedua belah pihak saling memaafkan,” kata Zain saat konferensi pers di Gedung Satlantas Mapolresta Tangerang, Tigaraksa, Rabu (23/3).
Zain Dwi Nugroho menjelaskan, dengan peristiwa viralnya di Medsos terkait dugaan mobil Mercy dan ambulans. Yang mana pengemudi Mercy diduga menghalang-halangi ambulans di jalan tol, khususnya di antara KM 20-23 di Tol Bitung, kami lakukan klarifikasi kepada kedua belah pihak,” kata Zain.
Lanjut Zain, saat diundang klarifikasi pada Senin (21/3/2022), pengemudi Mercy tidak dapat hadir. Namun atas kesadarannya, esoknya pengemudi Mercy yang bernama Dwiyanto datang memberikan keterangan.
“Hasil klarifikasi kedua pihak. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (12/3/2022) pukul 02.30 WIB di Km 20-23. Saat itu, ambulans membawa pasien yang akan melahirkan dengan potensi resiko tinggi ke arah RSUD Tangerang,” ujar Zain.
Zain menguraikan, ambulans yang mengambil lajur kanan memberi isyarat kepada Mercy yang berada di depan untuk memberi jalan. Namun, setelah beberapa lama, Mercy tetap di lajur kanan. Sehingga ambulans berpindah lajur ke kiri. Pada saat bersamaan, Mercy pun berpindah ke lajur yang sama.
“Maka kemudian terjadi laka lantas ringan antara ambulans dengan Mercy yang menyebabkan spion Mercy pecah, dan ambulans mengalami lecet,” ucap Zain.
Pada saat diklarifikasi, pengemudi Mercy mengaku tidak ada niat menghalangi ambulans. Ia tetap di lajur kanan karena di depannya ada minibus. Sedangkan bila langsung berpindah ke lajur kiri, kendaraan lain nampak sedang memacu kecepatan seperti yang ia lihat di kaca spion.
“Saat diklarifikasi ke pengemudi Mercy yakni Dwiyanto, yang bersangkutan tidak ada niat menghalangi karena di depan Mercy ada minibus juga, sehingga berusaha ambil kiri namun kendaraan penuh dengan kecepatan tinggi,” terang Zain menyampaikan klarifikasi pengemudi Mercy Dwiyanto.
Kepada petugas, pengemudi Mercy mengatakan, karena adanya kecelakaan, ia berharap pengemudi ambulans berhenti untuk menyelesaikan. Namun pengemudi ambulans tetap melaju sehingga pengemudi Mercy mengikuti ambulans hingga ke RSUD Tangerang.
“Di Rumah Sakit, pengemudi Mercy sempat meminta identitas sopir ambulans untuk menyelesaikan terjadinya kecelakaan,” papar Zain.
Zain melanjutkan, setelah dipertemukan dan setelah menggali penjelasan kedua belah pihak, keduanya menyadari bahwa persoalan diselesaikan secara kekeluargaan. Keduanya juga mengakui bahwa persoalan terjadi karena kesalahpahaman.
“Kedua pihak menyadari dan diselesaikan secara kekeluargaan. Saling memaafkan, sehingga masalah ini selesai,” terang Zain.
Sementara itu, pengemudi Mercy Dwiyanto meminta maaf kepada publik atas viralnya video itu. Ia juga mengaku akan lebih berhati-hati. Dwiyanto juga menegaskan, tidak ada niat menghalang-halangi ambulans.
“Saya minta maaf kepada publik, akhirnya ini menjadi viral dan kita juga sudah saling memaafkan,” kata Dwiyanto.
Dwiyanto mengungkapkan, terkait beredarnya isu dia melakukan pelaporan kepada pihak yang berwajib usai terjadi insiden di jalan tol, dia mengaku hal tersebut tidak benar. Selain itu, kata dia, dalam video yang beredar memperlihatkan dirinya mengikuti supir ambulans hingga RSU Tangerang, hanya untuk memastikan apakah mobil ambulans memang dalam kondisi darurat atau tidak.
“Ramai di Medsos kan saya buat laporan, itu tidak benar, yang rusak hanya spion jadi saya hanya minta KTP supir ambulans,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Cisoka, Endah Dwi Putrianti mengatakan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi kepada petugas sopir ambulans diinstansinya berkaitan dengan etika berkendara. Namun yang perlu dipahami kata dia, insiden itu terjadi karena sedang darurat melakukan pertolongan kepada pasien tanpa adanya kesengajaan.
“Jadi saya tegaskan, untuk sopir ambulans kami, Pak Hamdani masih akan tetap dipekerjakan,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sopir ambulans Puskesmas Cisoka Hildam dan Kepala Puskesmas Cisoka memenuhi panggilan klarifikasi dari Polresta Tangerang, terkait video viral senggolan antara mobil ambulans Puskesmas Cisoka dan mobil Mercedes-Benz di Tol Tangerang-Jakarta.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, pemanggilan yang dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB ini, hanya dihadiri oleh sopir ambulans Puskesmas Cisoka, Hildam dan kepala puskesmas setempat.
“Hingga 10.00 WIB, telah hadir Kepala Puskesmas Cisoka dan supir ambulans di Satlantas Polresta Tangerang, saat ini masih dimintai keterangan,” ujarnya kepada Satelit News, Senin (21/3/2022). (alfian/aditya)