SATELITNEWS.ID,CIPUTAT—Penanganan persoalan sampah di Kota Tangsel menjadi salah satu prioritas. Tahun ini, Pemkot Tangsel menganggarkan Rp 100 miliar untuk menangani masalah sampah di wilayahnya.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, anggaran di APBD Kota Tangsel untuk penanganan sampah masuk lima besar. Sebab, persoalan itu menjadi isu yang penting di wilayahnya.
’’Penanganan masalah operasional sampah se-Tangsel menangani 900 ton per hari. Pembiayaan ke Cilowong, ke Nambo, lalu untuk pengelolaan taman kota, pohon- pohon, dan sebagainya. Totalnya seperti itu,’’ ungkapnya di Puspemkot Tangsel, Ciputat, kemarin.
Sebagaimana diketahui, kapasitas sampah di TPA Cipeucang, Serpong, sudah overload. Saat ini, Pemkot Tangsel menjalin kerja sama dengan Kota Serang dan Kabupaten Bogor untuk penanganan sampah.
’’Untuk pembuangan sampah ke Nambo, sekarang mulai lelang jasa transportasinya. Targetnya, setelah Lebaran, sekitar Juni, bisa membuang sampah ke Nambo,’’ katanya.
Dia menuturkan, kerja sama Pemkot Tangsel dan Kota Serang dalam penanganan sampah di TPSA Cilowong masih berjalan. Kontrak kerjanya selama tiga tahun.
’’Tapi, itu sementara karena target kami kan PLTSa,’’ ucapnya.
Selain itu, penanganan sampah yang dilakukan di Kota Tangsel adalah memperbanyak bank sampah. Diharapkan, ke depan, sampah di Kota Tangsel tidak dibuang ke tempat pembuangan akhir.
’’Kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa support dari dinas-dinas lainnya, forkopimda, dan masyarakat. Bank sampah belum optimal. Seharusnya setiap RW punya bank sampah,’’ terangnya.
Menurut Pilar, penanganan sampah dengan menggunakan bank sampah masih pro-kontra. Sebab, masih banyak warga yang kurang setuju dengan keberadaan bank sampah di lingkungannya.
’’Masih diperlukan edukasi. Mayoritas sampah di Tangsel dari sampah rumah tangga. Sebanyak 90 persen sampah domestik. Kami terus memerangi pembakaran sampah. Kami mohon ke DLH ciptakan inovasi- inovasi agar di hulu terselesaikan.
Sambil menunggu di hilir pembangunan PLTSa,’’ ujarnya. (irm/bnn)