SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Terkendala sinyal internet, sensus penduduk (SP) daring yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak sejak 15 Februari 2020 tidak mencapai target. BPS hanya mencapai 8 persen dari target yang ditentukan sebesar 20 persen dari jumlah penduduk sebanyak 409.463 Kepala Keluarga (KK).
Kepala BPS Kabupaten Lebak Husin Maulana mengatakan, angka partisipasi masyarakat dalam program SP daring 2020 masih yang terbaik di Banten. Walaupun, masyarakat yang berpartisipasi dalam program SP daring di Lebak hanya 8 persen atau sekitar 35.000 KK dari 409.463 KK.“Partisipasi masyarakat dalam program SP online di Lebak cukup lumayan. Alhamdulilah masih nomor satu (angka partisipasi masyarakat-red) di Banten,” kata Husin, kemarin.
Dijelaskannya, SP daring 2020 akan berakhir pada 31 Maret 2020. Namun karena kondisi nasional sedang darurat Corona, maka ada potensi program SP daring akan diperpanjang BPS pusat sampai 29 Mei 2020 menyusul pandemi Virus Corona.”Alhamdulilah, SP secara daring diperpanjangan hingga 29 Mei mendatang,” ujarnya.
Husin menjelaskan, kendala SP daring di Lebak hanya satu, yang blank spot. Karena untuk mengakses website SP daring dibutuhkan sinyal yang stabil. Jadi, beberapa daerah di wilayah Lebak utara dan Lebak selatan sulit mengakses website SP daring.
Akibatnya, mereka tidak tuntas mengisi data di formulir yang disediakan secara daring.“Untuk wilayah yang sinyalnya kuat, keterlibatan masyarakat dalam SP daring cukup besar, sehingga mampu menutupi kekurangan yang ada,” ungkapnya.
BPS rencananya akan melaksanakan sensus penduduk dengan metode wawancara pada 1 – 31 Juli 2020. Sensus penduduk dengan metode tatap muka akan melibatkan 2.000 orang lebih petugas dari 28 kecamatan. Mereka akan direkrut BPS pada April 2020 untuk melakukan sensus ke kampung-kampung yang ada di Lebak.
“Kami yakin, data penduduk yang dihasilkan akurat. Karena ada dua metode sensus yang dilakukan BPS, yakni secara online dan wawancara. Jika data yang dimasukkan dalam sistem kurang lengkap maka akan ada sensus wawancara dengan cara door to door,” terangnya.
Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat mengatakan, ketika SP secara daring tidak maksimalkan maka secara manual dengan mendatang warga secara langsung.”Lebak yang merupakan daerah terluas dan perbukitan, dipastikan sinyal jadi kendala ketika akan mengakses data. Namun demikian walaupun diperpanjang, opsi untuk datang langsung ke rumah warga harus dilakukan setelah virus corona ini berakhir,”pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post