SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berjanji akan membantu menyediakan Alat Perlidungan Diri (APD), dalam penanganan dan pencegahan virus corona atau Covid-19. Dinkes mengakui ketersediaan APD di sejumlah Puskesmas tidak merata. Anggaran pengadaan APD itu bersumber dari Biaya Tak Terduga atau BTT.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Muchlis, mengungkapkan beberapa kali pertemuan yang digelar Dinkes melibatkan Puskesmas dan Rumah Sakit (RS), paling banyak yang disampaikan adalah terkait ketersediaan Alat Perlidungan Diri (APD). Kata dia, APD itu umumnya terdiri dari pelindung wajah, masker, topi bedah, sarung tangan, dan jubah berbahan khusus.
“Untuk APD saat ini sudah ada bantuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), itu sudah kami alokasikan ke RS. Kemudian Puskesmas juga dapat bantuan APD dari perorangan atau pihak swasta. Dari Pemda bantuan APD ke Puskesmas, semoga minggu ini sudah menyediakan, melalui Biaya Tak Terduga. Besarannya berapa bisa ditanyakan ke BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah),” ujar Muchlis kepada Satelit News, di kantor Dinkes Kabupaten Tangerang, kemarin.
Menurut Muchlis, ada 44 Puskesmas di Kabupaten Tangerang. Seluruhnya kata dia, saat ini sudah bisa melakukan belanja APD sendiri, karena Puskesmas sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). “Kalau ada yang kurang ya tadi, baru dibantu Pemda untuk APD-nya,” jelasnya.
Saat ini kata Muchlis, memang ketersediaan APD di Puskesmas tidak sama. Sebab kata dia, ada Puskesmas yang berada di zona merah dan hijau. Rata-rata kata dia, Puskesmas sudah memiliki masker dan face shield atau pelindung wajah dan penutup kepala. Termasuk baju pelindung.
“Namun tetap semuanya punya APD, walau jumlahnya terbatas. Memang saat ini untuk pengadaan agak sulit, walaupun sudah dianggarkan. Jadi butuh waktu produksi sampai selesai,” imbuhnya.
Masih kata Muchlis, kebutuhan APD pada setiap puskemas pun berbeda. Apalagi yang masuk dalam kategori merah, karena harus melakukan pelayanan hingga ke tracing atau pelacakan. “Sedangkan untuk ketersediaan obat disampaikan dalam setiap rapat tidak masalah, karena memang juga tidak ada obat spesifik yang dibutuhkan,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, penyebaran virus corona di wilayah Kabupaten Tangerang semakin bertambah. Menurutnya, semua korban meninggal di Kabupaten Tangerang ini statusnya masih Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan belum ada yang dinyatakan positif Covid-19. Kata dia, PDP yang meninggal saat ini sudah 6 orang.
“Sebenarnya yang meninggal semuanya itu statusnya masih PDP dan belum dinyatakan positif,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post