SATELITNEWS.ID, SERANG–Wakil Bupati (Wabup) Serang, Pandji Tirtayasa, memastikan telah menyiapkan jalur evakuasi dan tempat yang aman, jika terjadi bencana yang diakibatkan oleh letusan Gunung Anak Krakatau (GAK).
“Bencana alam tidak bisa dilawan dan tak dapat dihindari. Yang bisa kita lakukan, adalah mitigasinya, yaitu, membaca perilaku dan karakter Gunung Anak Krakatau. Kita sudah siapkan jalur evakuasi dan tempat aman,” kata Pandji, Senin (28/3/2022).
Katanya, GAK jaraknya berada di sekitar Kabupaten Serang. Sehingga, musibah yang diakibatkan letusan Gunung Anak Krakatau tersebut dapat dirasakan, jika sewaktu-waktu terjadi.
“Gunung Anak Krakatau kan sahabat kita. Ada disekitar kita, bisa terjadi musibah yang datang sewaktu-waktu. Jadi ketika ada indikasi (bencana akibat Gunung Anak Krakatau) seperti itu, kita segera mengambil langkah evakuasi,” ujarnya.
Namun demikian, kata Pandji, berdasarkan analisa dari para ahli geologi, bahwa letusan Gunung Anak Krakatau tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Karena ketingginya hanya 3 meter, diatas permukaan laut.
“Berbeda dengan kejadian tahun 1883 silam (Letusan Gunung Krakatau), itu ketinggianya 400 meter. Jadi ketika terjadi letusan, maka runtuhannya material jutaan meter kubik turun ka dasar laut, menimbulkan stunami,” tuturnya.
Ia berharap, analisa dari para pakar benar dan erupsi dan tidak terjadi. “Sekarang terjadi erupsi kan. Mudah-mudahan, erupsi dahsyat tidak terjadi,” harapnya.
Sementara, dilansir dari Krakatau_ca_cal, geliat Gunung Anak Krakatau pada Jumat tanggal 25 Maret 2022 lalu, berdasarkan laporan harian dari pos pemantau Pusat Vulkanologi tercatat, telah terjadi 19 kali letusan dengan amplitudo 42-60 mm dan durasi 17-342 detik.
Kemudian terjadi 14 kali hembusan, dengan amplitudo 7-45 mm dan durasi 12 – 151 detik. Selain itu, terjadi pula aktivitas tremor harmonik, tomillo dan low frekuensi. (sidik)