SATELITNEWS.ID, TANGERANG— PT Tangerang Nusantara Global (TNG) secara resmi menetapkan pemenang lelang mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Rawa Kucing, Selasa (31/3). Holding Company milik Pemkot Tangerang itu menunjuk PT Oligo Infrastruktur Indonesia untuk menggarap proyek bernilai triliunan rupiah tersebut.
Direktur PT TNG Edi Candra mengatakan PT Oligo Infrastruktur Indonesia merupakan konsorsium gabungan dari beberapa perusahaan multinasional dari Amerika, Hongkong, India dan Malaysia. PT Oligo Infrastruktur Indonesia diputuskan menjadi pemenang proyek setelah melewati proses lelang yang berjalan 1 tahun 8 bulan.
“Kami tetapkan konsorsium ini setelah lima hari masa sanggah tidak ada perusahaan lainnya yang menyanggah. Hari ini oleh panitia seleksi ditetapkan PT Oligo Infrastruktur Indonesia dan partner sebagai pemenang lelang,” jelasnya.
Menurut Edi, proses panjang lelang terjadi karena kompleksnya proyek yang akan dikerjakan. Terutama sekali terkait negosiasi typing fee dan kontrak kerjasama.
Edi menjelaskan yang dinegosiasikan dengan konsorsium pemenang lelang adalah terkait dengan jasa pemusnahan sampah. Konsorsium menawarkan jasa memusnahkan 315.000 ton sampah. Kota Tangerang akan membayar 310 ribu rupiah per ton sampah. Jika diestimasikan PT TNG harus membayar Rp 150 miliar setahun untuk jasa pemusnahan sampah tersebut.
“Jadi jasa yang harus dibayar PT TNG kepada investor itu Rp 315.000 ton sampah, kalau setahun Rp 150 miliar. Nah ini yang saat terus dinegosiasikan,” jelasnya.
Menurutnya draf kontrak kerjasama sedang disiapkan sejak awal. Tapi, akan dibahas kembali untuk menambah dan mengurangi pasal-pasal yang dianggap relavan atau tidak relevan.
Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Lelang Guntur Sitorus mengatakan, kelima konsorsium ini sudah melalui proses kualifikasi. Baik dari sisi administrasi, perijinan, teknologi pengelolaan sampah dan kemampuan keuangan.
“Teknologi mereka lebih unggul karena tidak semua sampah dibakar dan ada yang dijadikan biogas. Secara teknologi terbukti dan dalam sisi keuangan mereka mampu menawarkan harga di bawah penawaran,” jelasnya.
Presiden Direktur PT Oligo Infrastruktur Indonesia Cynthia Hendrayani menuturkan, setelah ditetapkan sebagai pemenang lelang, pihaknya mulai melakukan proses negosiasi kembali. Kemudian menentukan deadline pelaksanaan pembangunan proyek hingga operasional.
“Sebelum pembangunan proyek, kami diberi waktu satu tahun untuk memenuhi perijinan. Kemudian konstruksi diperlukan minimal 2 tahun untuk mencapai komers investasi. Memang perlu waktu karena proyek ini cukup besar dan kompleksitasnya yang tinggi,” tandasnya.
PLTSa nantinya akan didirikan di seluruh lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawakucing. Pemkot Tangerang akan terbantu dengan dimusnahkannya sampah yang menggunung. Dan proyek tersebut juga akan menghasilkam listrik yang akan didistribusikan ke PLN. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post