CISOKA, satelitnews.com—Banjir di wilayah Kabupaten Tangerang meluas, Kamis (2/1) dinihari. Luapan air Sungai Cisadane yang memasuki perumahan warga kemarin dinihari menyebabkan 3.680 kepala keluarga di Kecamatan Pakuhaji dan Teluknaga terendam banjir. Lokasi banjir juga bertambah di kawasan Cisoka dan Solear akibat meluapnya Sungai Cidurian.
Di Kecamatan Pakuhaji ada 4 desa yang terendam. Diantaranya Desa Kohod, Kiarapayung, Gaga dan Laksana. Sementara di Kecamatan Teluknaga ada 9 desa yang terkena dampak banjir diantaranya Bojong Renged, Teluknaga, Kampung Melayu Barat, Pangkalan, Tanjung Burung, Tanjung Pasir, Kampung Melayu Timur, Tegal Angus, dan Kebon Cau. Diduga air yang merendam pemukiman warga tiba di Pakuhaji dan Teluknaga sekitar pukul 02:00 wib.
Sekretaris Kecamatan Pakuhaji, Yandri Permana mengatakan di wilayahnya sendiri ada 4 desa yang terkena dampak banjir, dan sampai saat ini masih belum surut. Menurut Yandri, bantuan logistik dan dapur umum sudah tersedia di tenda evakuasi.
“Dapur umum dan tenda baru ada di Desa Kohod, sementara yang terkena dampak banjir di Pakuhaji, ada 4 desa. Diantaranya, Desa Kohod, Kiara Payung, Gaga, dan Laksana, dan semuanya ada 1.680 KK, ” kata Yandri, Kamis (2/1).
Menurut Yandri, arus listrik di keempat desa tersebut terpaksa harus dipadamkan dari hari Rabu (1/1). Hal itu dilakukan untuk keselamatan warga. Pasalnya, air yang merendam rumah warga sampai saat ini masih belum surut.
” Dari kemarin sampai saat ini listrik padam, tetapi hanya di area yang terkena banjir saja, kalau lainnya tetap normal. Memang itu kan untuk keselamatan juga, kalau air tidak naik lagi korban banjir tidak akan bertambah. Mudah-mudahan bisa segera selesai, ” tambahnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, di awal tahun 2020 Kabupaten Tangerang langsung diuji dengan banjir yang menyerbu di beberapa Kecamatan, diantaranya Teluknaga, Kosambi, Pakuhaji, Kelapa Dua, Pagedangan, Solear, Cisoka dan Pasar Kemis. Menurut Kosrudin, banjir tahun ini cukup banyak, tidak seperti biasanya.
“Cukup banyak memang, cuma hari ini saya belum megang datanya. Tapi berdasarkan laporan di Teluknaga saja ada sekitar 2.000 KK, ditambah Pakuhaji 1.860 KK, jadi untuk Kecamatan Teluknaga dan Pakuhaji saja sudah sampai 3.860 KK, ” jelasnya.
Kosrudin mengatakan, pihaknya sudah menurun 120 anggota BPBD dan Damkar, didukung dengan 5 perahu karet untuk mengevakuasi masyarakat yang terjebak banjir. Dia mengeluhkan, minimnya perahu karet. Pasalnya, di saat banjir perahu karet sangat dibutuhkan oleh tim BPBD dan masyarakat.
“Perahu kita semua ada 15, tapi banyak yang bocor. Jadi kami hanya menurinkan 5 perahu untuk mengevakuasi warga, anggota yang dikerahkan ada 120 orang untuk membantu masyarakat dan para relawan lainnya, ” jelasnya.
Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang, Otoy menambahkan, untuk di Kecamatan Teluknaga, warga yang terdampak banjir sudah dievakuasi ke salah satu pabrik yang dijadikan lokasi pengungsian. Menurutnya, PMI akan terus mendampingi para pengungsi selama 14 hari.
Sementara itu, Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar meninjau lokasi yang terkena dampak banjir, akibat meluapnya Sungai Cidurian di Kecamatan Cisoka dan Solear, serta memastikan bantuan akan terus diberikan dan ditingkatkan sampai kebutuhan masyarakat terpenuhi, Kamis (2/1). Bupati menyebut banjir di Kecamatan Cisoka ini terjadi karena debit air di Sungai Cidurian meluap.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan terus membantu memberikan makanan dan membersihkan rumah penduduk,” kata Zaki.
Zaki mengungkapkan, pihaknya telah meninjau langsung di lokasi yang masih terendam banjir di Kampung Nyompok Girang, Desa Carenang dan Kampung Selapajang di Kecamatan Cisoka. Serta Kampung Solear Kecamatan Solear.
“Alhamdulilah, air sudah mulai surut dan warga pun sudah mulai kembali membersihkan rumahnya di bantu dari BPBD Kabupaten Tangerang, tim offroad Kabupaten Tangerang, organisasi kecamatan, tentara dan pihak kepolisian untuk bersama-sama membantu membersihkan rumah warga,” ungkap Zaki.
Camat Cisoka, Ahmad Hapid menambahkan, di Desa Carenang yang terkena banjir ada 7 RT yakni RT 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24. Kemudian lokasi yang terkena banjir yang paling parah di RT 24 Kapung Selapajang, karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang.
“Alhamdulilah, semua warga sudah dievakuasi oleh tim dari BPBD Kabupaten Tangerang yang dari pagi sudah membantu,” ujar Hapid.
Hapid mengatakan, banjir melanda sejumlah wilayah di Cisoka pada Kamis dini hari pukul 02.00 WIB. Kata dia, banjir kali ini cukup besar. Terakhir banjir besar terjadi di tahun 2007. Kata dia, biasanya kalaupun terjadi hujan besar, Kali Cidurian masih bisa menampungnya.
“Siang tadi banjir sudah mulai surut. Warga sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkannya dan kembali beraktivitas seperti biasanya,” ungkapnya. (aditya/alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post