SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Provinsi Banten meminta agar perguruan tinggi satu suara dengan Satgas Penanggulangan Covid-19 terkait perkuliahan tatap muka (PTM). Sebab, bila tidak kompak, bukan tidak mungkin gelombang-gelombang Covid-19 berikutnya akan terus bermunculan meski belakangan kembali terjadi tren penurunan kasus. Hal itu disampaikan Ketua APTISI Banten, Po Abas Sunarya.
“Oleh karenanya, baik dalam kapasitas saya sebagai Rektor Universitas Raharja maupun Ketua APTISI Banten, saya sudah mengeluarkan surat edaran hampir ke- 93 perguruan tinggi swasta, saya sampaikan bahwa kewenangan (PTM) bukan pada rektor atau gubernur, melainkan pada daerah. Dan itu pun pada Satgas Covid-19, bukan bupati atau wali kota. Kalau perlu ditentukan pada kelurahan, masuk level berapa PPKM-nya itu kelurahannya,” ucapn Abas saat ditemui di Kampus Universitas Raharja, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang, Kamis (31/03).
Lebih jauh Abas mengatakan, antara satu daerah dengan daerah lain jumlah kasus Covid-19 berbeda-beda. Untuk itu, kondisinya tidak bisa dipukul rata. Karenanya, yang jauh lebih mengetahui kasus Covid-19 adalah aparatur di tingkat bawah.
Selain itu, masyarakat juga diminta tidak perlu euforia atas kondisi Covid-19 yang cenderung melandai saat ini. “Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, kenyataan justru Covid-19 meledak di saat kita mulai abai, contoh sebelum tahun baru Covid-19 melandai, tapi kan setelah tahun baru justru naik lagi, lalu mau sampai kapan begini?” terangnya.
Untuk itu, ia meminta civitas akademika perguruan tinggi memberi pengertian dan contoh pentingnya menerapkan protokol kesehatan, minimal di lingkungan keluarga. “Kita-kita ini khususnya sebagai seorang intelektual minimal mencontohkan kepada keluarga kita untuk tidak abai protokol kesehatan, apa yang bisa berikan yang terbaik menurut kita berikan,” jelasnya. (made)