SATELITNEWS.ID, SERANG–Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang, Mansur Barmawi, meminta Pemerintah Daerah (Pemda) setempat mengambil langkah konkrit untuk membantu meringankan beban masyarakat, dalam menyikapi mahalnya harga minyak goreng.
Sebab, sampai sekarang masih banyak masyarakat yang mengeluh kesulitan mendapatkan minyak goreng. Kalaupun ada, harganya dirasa sangat tinggi dan tak terjangkau oleh masyarakat kalangan ekonomi menengah kebawah.
Politisi PKS ini mengatakan, berkaitan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, adalah kewenangan Pemerintah Pusat. Namun tentunya, Pemda bisa juga mengambil langkah dengen memberikan subsidi, apalagi di Kabupaten Serang ini ada industri yang memproduksi minyak.
“Jadi Pemda bisa komunikasi dengan perusahaan. Sehingga, bersama-sama mencari solusi untuk meringankan beban masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Serang,” kata Mansur, Kamis (31/3/2022).
Menurutnya, dengan harga minyak goreng yang melambung tinggi, masyarakat merasa semakin terbebani. Diakuinya, banyak masyarakat yang mengeluh dan mengadu kepadanya.
“Kita harus berbuat, daripada tidak bisa berbuat apa-apa. Walau, ini kebijakan Pemerintah Pusat,” tuturnya.
Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Perdagangan Diskoumperindag Kabupaten Serang, Titi Purwitasari sebelumnya mengatakan, pihaknya berencana akan menggelar OP minyak goreng curah di dua titik kecamatan.
Kata Titi, masing-masing daerah dialokasikan 10 ton. “Mudah-mudahan, Kabupaten Serang mendapat alokasi (Minyak Curah), kita akan meminta permohonan untuk melakukan OP ke PT Rajawali Nusindo,” ujar Titi.
Ditambahkannya, keberadaan minyak goreng di pasaran memang cukup banyak. Namun, untuk minyak goreng curah harganya Rp 14.000 per liter, sedangkan minyak kemasan harganya cukup signifikan mencapai Rp 25.600 per liter. (sidik)