SATELITNEWS, PANDEGLANG–Rehabilitasi terumbu karang di Pulau Badul, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, yang dilakukan sejak dua tahun lalu perlahan menuai hasil. Berdasarkan pengamanatan, puluhan rak laba-laba yang berisi ratusan koloni karang yang ditanam sejak tahun 2020, tumbuh positif.
Pengelola Ekosistem Pesisir dan Laut Ahli Pertama Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL) Serang, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Zaid Abdur Rahman mengatakan, hasil monitoringnya terhadap puluhan rak laba-laba di dasar Pulau Badul, terlihat semua karang transplantasi tumbuh dengan baik.
“Walaupun ada satu atau dua bibit yang terlepas dari ikatannya, akibat proses pengikatan yang tidak sempurna. Namun secara umum, dapat dikatakan bahwa kelangsungan hidup (survival rate) fragment karang yang ditempelkan pada rak laba-laba mendekati 100 persen,” kata Zaid, Minggu (3/4/2022).
“Artinya, dapat dikatakan bahwa metode rehabilitasi terumbu karang menggunakan model rak laba-laba di perairan Pulau Badul, sangat efektif,” sambung Zaid.
Maka dari itu, dia berpesan agar kelompok pelestari terumbu karang dan juga masyarakat, dapat menjaga keberadaan hasil transplantasi karang ini utamanya dari gangguan yang sifatnya merusak yaitu, jangkar nelayan ataupun praktik mencari ikan yang tidak ramah lingkungan. Pasalnya, terumbu karang memiliki beberapa manfaat.
“Seperti diantaranya sebagai Regulating Services, yaitu jasa pengaturan yang dilakukan oleh ekosistem terumbu karang seperti penyerapan karbon, pengontrolan bencana, peredam gelombang dan pencegahan abrasi; dan Cutural Services, yaitu jasa yang berkaitan dengan kehidupan sosial atau budaya manusia seperti wisata bahari berupa snorkeling dan diving,” terangnya.
Zaid menambahkan, kedepan pihaknya akan mengembangkan berbagai jenis terumbu karang di kawasan tersebut, agar lebih beragam. “Ke depan, kami akan upayakan pengkayaan jenis karang yang direhabilitasi selain jenis Acropora Sp. Sehingga, keragaman jenis karang di perairan Pulau Badul bisa kembali seperti keadaan sebelum tsunami 2018 silam,” ujarnya. (mardiana)