SATELITNEWS.ID,TANGERANG—Dibalik kesuksesan seseorang manusia ada usaha keras yang terus dilakukan. Doa yang tak pernah putus hingga sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Keyakinan itu dimiliki Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang, Ujang Hendra.
Menurut Ujang, selain kerja keras, manusia membutuhkan faktor lainnya untuk sukses. Sebagai umat muslim, dia percaya kesuksesan datangnya dari Allah Swt. Untuk itu dia membutuhkan bantuan “langit” untuk membawanya menjadi manusia lebih baik.
Ujang mengatakan salat duha, sedekah, kurban hingga doa orang tua adalah faktor-faktor yang menjadi kuncinya. Pejabat yang berangkat dari orang sederhana ini mengaku selalu mengamalkan hal-hal tersebut.
“Kalau kamu mau kejar apapun yang kamu inginkan salat duha dan sedekah, lakukan itu. Dunia akhirat Insya Allah,” katanya, Senin, (4/4).
Kekuatan amalan tersebut sudah dia rasakan hasilnya. Ujang bercerita, awalnya dia terenyuh melihat atasannya sedekah Rp 5.000 ke kotak amal saat salat Jumat. Saat itu, dia masih menjadi Tenaga Harian Lepas (THL) di Pemerintah Kabupaten Tangerang antara tahun 1994/1995. Angka Rp 5.000 di tahun tersebut masih terbilang besar.
Dengan gaji yang tak seberapa dan hidup sederhana, Ujang pun berandai-andai seperti atasannya itu yang bisa menyisihkan sebagian rezekinya itu. Saat salat Jumat itu pun dia mendengarkan ceramah terkait sedekah.
“Ada salah satu penceramah ngomong gini, ‘kalau kamu amal akan dibalas Allah 700 kali lipat’ kalo seribu 7 ratus ribu’,”katanya.
Ceramah itu yang membuat Ujang penasaran dan langsung mencobanya. Ketika mendapat rezeki, dia langsung menyisihkankannya untuk disedekahkan.
“Karena saat itu saya orang susah, saya tes nih ucapan dari penceramah bener apa enggak. Saya tes, saya dapat duit saya sedekahkan,” jelasnya.
Ternyata, apa yang diucapkan penceramah itu benar. Ujang mendapatkan balasan dari sedekah tersebut.
“Eh enggak taunya saya dapet lagi, saya sedekahkan lagi. Saya dapet lagi saya sedekahkan lagi, saya dapet lagi,” ujarnya.
Dari sanalah, Ujang percaya dengan kekuatan sedekah. Bahkan dia merasa tak kekurangan meskipun sedekah tak putus.
“Sampai kayaknya kalau lagi enggak dapet rezeki kayaknya duit awet. Padahal sudah dipakai untuk ini itu,” ungkapnya.
Amalan selanjutnya adalah salat salat Duha. Sedekah ditambah dengan salat duha ibarat paket komplit kata Ujang bila menginginkan sesuatu kepada Allah.
“Doa salat duha kan seperti doa maksa. Jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika haram maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkan,” katanya.
Kemudian kurban. Seperti halnya sedekah, kurban pun harus dilakukan oleh umat muslim yang memiliki rezeki lebih.
“Dan itu saya tularin kemana-mana, yang namanya salat duha, sedekah, qurban. Itu semua yang saya kasih tahu,” katanya.
Tak hanya itu, doa restu dari kedua orang tua kata Ujang juga penting. Disamping doa yang tak pernah putus yang dipanjatkan kepada Allah SWT.
“Ada setelah Allah SWT memohon doa kepada orang tua itu penting karena ridhonya Allah itu tergantung ridhonya orang tua. Jangan pernah putus meminta kepada Allah,” jelasnya.
Namun demikian, dari segala kenikmatan yang dia rasakan, Ujang mengaku khawatir. Dia khawatir kalau semua hal yang didapatnya ini dikategorikan cobaan berupa kenikmatan dunia.
“Cuma kan yang ditakutkan satu, takutnya saya dikategorikan cobaan berupa kesenangan saja, namanya istidraj. Makanya kita tidak boleh takabur dengan semua hal yang kita punya. Sebagian harus disisihkan buat sedekah,” jelasnya. (irfan)