SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mencatat selama kurun waktu tiga bulan, sudah 80 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang masyarakat Lebak. Dari puluhan kasus dampak dari nyamul Aedes Aegypti tersebut tiga orang dinyatakan meninggal dunia.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Triatno Supiyono mengatakan, di awal tahun sampai bulan ke tiga ini kasus DBD di Lebak terus mengalami kenaikan.”Ya, sampai bulan ketiga ini sudah 80 kasus, tiga di antaranya meninggal dunia,” ujar Triatno, kemarin.
Namum demikian, dalam penanganan pasca DBD inin, Triatno mengigatkan agar masyarakat tidak melakukan fogging (pengasapan) secara mandiri dengan tujuan mencegah penyebaran DBD.“Fogging sangat tidak kami sarankan dilakukan karena bukan tindakan pencegahan yang efektif. Pencegahan tetap dilakukan dengan melakukan 3M plus yaitu menguras, menutup dan mengubur” kata Triatno, Selasa (31/03).
Katanya, tidak dipungkiri masyarakat banyak mempertanyakan kepada Dinkes terkesan lamban dalam upaya penanganan jika di suatu wilayah terdapat kasus DBD. Salah satu hal yang menjadi pertanyaan, Dinkes tak langsung melakukan fogging.
“Bukannya kami lambat tetapi ada tahapan-tahapannya. Harus dilakukan penyelidikan epidemi (PE) dulu untuk memastikan ada atau tidak jentik nyamuk di wilayah itu, kalau tidak ada artinya pasien bukan terjangkit di situ,” jelas Triatno.
Tidak hanya itu, jika langsung melakukan pengasapan tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), khawatir dapat membahayakan keselamatan warga itu sendiri.“Kalau kemudian di wilayah tersebut tidak ada jentik lalu kita fogging sama saja kita meracuni masyarakat,” terangnya.
Selain masyarakat melakukan langkah 3M plus, Dinkes berharap, kader-kader posyandu juga bisa menjadi juru pemantau jentik (jumantik). Harapannya jentik nyamuk itu tidak berkembang.“Rutin secara berkala memeriksa tempat-tempat penampungan air di setiap rumah warga dan tempat lain yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk DBD,” imbaunya.
Menanggapi terus mengalami peningkatan jumlah kasus DBD di Lebak, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak Dindin Nurohmat mengatakan, harus ada peningkatan dalam upaya pencegahan terhadap virus yang ditularkan oleh nyamuk tersebut. “Tidak hanya kader posyandu, para tenaga medis yang tersebar di 28 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) hingga pustu juga dalm hal ini harus ekstra melakukan sosialiasi kepada masyarakat,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post