SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG–Camat Labuan, Ace Janurji, angkat bicara terkait persoalan tumpukan sampah di Pasar Labuan, yang timbulkan bau busuk, serta dikerubuti belatung hingga mengganggu pedagang dan pembeli di pasar.
Kata Ace, sampah yang sering terlihat menumpuk di daerah Labuan, disebabkan oleh 2 faktor yakni, sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan dan sampah yang terbawa oleh arus Sungai Cipunten Agung.
Sampah yang berasal dari limbah rumah tangga itu ungkapnya, awalnya sudah dikelola oleh BUMDes dan teratasi cukup baik. Sedangkan untuk penanganan sampah yang berasal dari arus sungai, masyarakat juga sudah mulai melakukan gotong royong membersihkan sampah di aliran sungai.
Namun masalah lain kembali muncul saat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Bojong Canar, Kecamatan Cikedal tanggulnya mengalami jebol.
Warga sekitar TPA yang merasa dirugikan karena jebolnya tanggul TPA mendesak Pemerintah segera membangun kembali tanggul tersebut dengan cara menolak mobil pengangkut sampah masuk ke area TPA.
Alhasil, sampah yang lama tidak diangkut lama kelamaan menumpuk dan mengeluarkan bau busuk di sekitar Pasar Labuan. Parahnya, dari sampah tersebut juga banyak belatung yang merayap keluar.
“Jadi sampah pasar itu tidak bisa diangkut karena TPA-nya jebol, akhirnya warga di sekitar TPA menolak sampah dibuang kesitu. Saya pernah audiensi dengan warga di sekitar lokasi, warga sebenarnya tidak menolak membuang sampah disitu asal TPA-nya dilakukan rehabilitasi dan jalan menuju TPA juga segera diperbaiki,” kata Ace, Kamis (7/4/2022).
Solusi sementara yang dilakukan pemerintah, untuk menangani permasalahan sampah tersebut yakni katanya lagi, dengan mengalihkan sementara pembuangan sampah. Dimana ujarnya, biasanya sampah dari Labuan dibuang di TPA Bojong Canar saat ini dibuang ke TPA Bangkonol yang berada di Kecamatan Koroncong.
“Solusi sementara, mengalami kendala yakni, jarak lokasi TPA cukup jauh dari Kecamatan Labuan. Sehingga, berimbas pada jumlah sampah yang bisa diangkut oleh mobil pengangkut sampah,” tandasnya.
“Solusi sementara sampah itu dibuang ke TPA Bangkonol, yang jaraknya cukup jauh. Nah sampah yang di Labuan ini dikelola oleh pihak ketiga dan paling jago dalam satu hari hanya mampu mengangkut 1 truk sampah,” tambahnya.
Persoalan sampah menurutnya, tidak bisa diatasi jika hanya oleh Pemkab Pandeglang namun harus mendapatkan dukungan dan kesadaran semua pihak. Sebab, walaupun TPA sudah disediakan tetapi warganya masih tidak sadar membuang sampah pada tempatnya tetap saja akan muncul masalah baru dikemudian hari.
“Sampah yang di pasar ini bukan semata-mata dari sampah pasar tetapi kebanyakan dari sampah rumah tangga warga. Penanganan sampah ini harus komperhensif baik dari pemerintah maupun dari unsur masyarakat juga harus ada, Kades juga harus memerintahkan aparatnya untuk bergerak,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, selain di Pasar Picung, kini sampah di Pasar Labuan, Kabupaten Pandeglang, dibiarkan menumpuk hingga mengeluarkan bau tak sedap di pinggir Jalan Raya Jenderal Sudirman – Labuan, Rabu (6/4/2022).
Sampah yang diperkirakan sudah seminggu itu, dibiarkan menumpuk. Hal itu mengganggu masyarakat dan pedagang, khusunya yang ada di area pasar. Bukan hanya mengeluarkan bau tak sedap, sampah itu-pun sudah memunculkan belatung.
Seorang pedagang, Fitri mengungkapkan, sampah yang ada di pasar tempat ia berjualan itu sudah berjalan satu minggu tak diangkut oleh petugas kebersihan.
“Kalau tidak salah itu sudah satu minggu tidak diangkut sampahnya, selain bau ada juga belatung sampai mau ke toko saya. Warga yang ke pasar juga ada yang muntah,” kata Fitri, Rabu (6/4/2022). (nipal)