SATELITNEWS.ID, TELUKNAGA—Jalan Poros Pasar Komplek Perum Mutiara Garuda, Kampung Tukang Kajang, Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, diblokade sejumlah pedagang dan masyarakat sekitar, Rabu (1/4) siang. Diduga, para pedagang ini menagih janji pihak developer yang akan menyediakan lahan seluas 2.000 meter, untuk merelokasi para pedagang tersebut.
Tokoh masyarakat Kampung Tukang Kajang, Desa Kampung Melayu Timur, KH Ahmad Surtaja mengatakan, para pedagang Pasar Komplek Garuda melakukan blokade jalan, hanya untuk menagih janji pihak developer yang akan menyediakan lahan seluas 2.000 meter guna merelokasi para pedagang tersebut.
“Tuntutannya hanya tagih janji, karena pihak perumahan sudah janji akan siapkan lahan relokasi pedagang Pasar Komplek Garuda. Tetapi sampai saat ini belum terealisasi. Sudah beberapa kali pertemuan belum ada kesepakatan kedua belah pihak,” ujarnya kepada Satelit News, kemarin.
Lanjut Surtaja, bahwa pihak developer sudah memberitahukan kepada para pedagang tidak ada lahan seluas 2.000 meter. Kata dia, bilamana pihak developer tidak memenuhi janjinya, maka para pedagang akan memblokade aset milik Perumahan Mutiara Garuda Teluknaga.
“Bahkan kemarin pihak developer sudah pastikan tidak ada lahan seluas 2.000 meter untuk relokasi pasar masyarakat sini. Ya sudah, kalau memang mereka tidak bisa tepati janji, kami masyarakat tidak akan tuntut banyak. Kalau memang tidak bisa dagang lagi di area komplek, kami minta aset developer jangan ganggu masyarakat sini,” kesalnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Alam Raya Group, Perum Mutiara Garuda, Suhandoyo mengatakan, bahwa pihaknya akan menyerahkan permasalahan tersebut ke pihak pemerintah atau akan menempuh jalur hukum, jika akses jalan tersebut tetap diblokade. Dia mengaku tidak mengetahui apa alasan para pedagang menutup akses jalan tersebut.
“Atas kejadian ini kita akan beritahu pihak yang berwenang, karena ini jalan untuk kepentingan umum ditutup tanpa tahu alasannya. Saya akan buat laporan resmi ke Pemda Tangerang atau polisi, agar jalan dibuka kembali,” kata Suhandoyo.
Suhandoyo mengaku, pihaknya akan selalu mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, dia juga menginginkan para pedagang di Pasar Komplek Garuda agar tertata rapih, saat menjajakan dagangannya di dalam sebuah kios yang sudah memiliki perizinan.
“Kita ingin patuhi aturan atau hukum di Indonesia. Jadi lahan-lahan yang kita pakai sudah bersih, payung hukumnya sudah kuat, kenapa kita siapkan untuk pedagang di bagian Gang Pelor, karena daerah itu sudah rapih ijinnya untuk kios bukan pasar,” ujarnya.
Suhandoyo berjanji, pihaknya akan selalu memberikan pelayanan bermutu untuk para pedagang di Pasar Komplek Garuda, untuk menimalisir para pedagang yang semakin banyak, agar semua tertata rapih dan tidak mengganggu kepentingan umum dan sampah-sampah sisa jualan tidak dibuang sembarangan, agar tidak menyumbat saluran irigasi.
“Kita sedikit beranikan diri, karena kita ingin beri yang terbaik untuk para pedagang Pasar Komplek Garuda, agar tempati kios yang kita buat. Serta bisa tampung semua pedagang, supaya pedagang yang di atas saluran irigasi dan pinggir jalan berkurang,” ungkapnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post