BacaJuga :
Karena hingga saat ini, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bojongcanar, Kecamatan Cikedal, jebol atau rusak parah.
Akibat jebol itulah, sampah tidak bisa dibuang kembali ke TPA tersebut, karena bakal berdampak fatal terhadap lingkungan pertanian (tercemari).
Maka dari itulah, anggota DPRD Pandeglang Daerah Pemilihan (Dapil) 6, Erin Pabiana angkat bicara dan mendesak Pemkab Pandeglang, segera memperbaiki TPA Bojongcanar.
“Pemkab Pandeglang harus bergerak cepat perbaiki TPA Bojongcanar, baik TPT (Tembok Penahan Tanah) maupun infrastruktur jalannya. Karena kondisinya sangat memperihatinkan dan berakibat penumpukan sampah di pasar-pasar dan rumah warga,” kata Erin, Jumat (8/4/2022).
Apalagi ungkap politisi Partai Gerindra ini, ada 9 pasar di Kabupaten Pandeglang yang sampahnya dibuang ke TPA Bojongcanar. Maka dari itulah, ia berpendapat, bahwa solusi supaya tak ada lagi penumpukan sampah dimana-mana, segera diperbaiki TPA tersebut.
“Ada 9 pasar yang sampahnya di buang ke TPA Bojongcanar, salah satunya Labuan. Udah jadi tempat pembuangan sampah, tapi TPA-nya tidak diurus dengan baik, ini namanya Pemda habis manis buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Selain itu tambah anggota Komisi I DPRD Pandeglang ini, ia juga mendesak Bupati Pandeglang agar segera menganggarkan pembelian truk sampah dan alat berat untuk di TPA.
“Saya minta ibu Bupati juga menganggarkan pembelian truk sampah, atau tambahan armada dan alat berat buat di TPA, ini untuk mengantisipasi persoalan-persoalan kaya gini,” pungkasnya.
Yang terpenting lagi katanya, Pemkab Pandeglang harus bersikap tegas melakukan evaluasi terhadap pihak ketiga yang mengelola sampah di tiap-tiap pasar tersebut.
“Evaluasi juga pihak ketiganya, jangan dibiarkan. Jika abai segera beri sanksi tegas, jangan malah dipertahankan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Camat Labuan, Ace Janurji, angkat bicara terkait persoalan tumpukan sampah di Pasar Labuan, yang timbulkan bau busuk, serta dikerubuti belatung hingga mengganggu pedagang dan pembeli di pasar.
Kata Ace, sampah yang sering terlihat menumpuk di daerah Labuan, disebabkan oleh 2 faktor yakni, sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan dan sampah yang terbawa oleh arus Sungai Cipunten Agung.
Sampah yang berasal dari limbah rumah tangga itu ungkapnya, awalnya sudah dikelola oleh BUMDes dan teratasi cukup baik. Sedangkan untuk penanganan sampah yang berasal dari arus sungai, masyarakat juga sudah mulai melakukan gotong royong membersihkan sampah di aliran sungai. (nipal)