TANGERANG, satelitnews.com–Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PT Tirta Kerta Raharja menghentikan pasokan air ke wilayah Kecamatan Cisauk dan Tigaraksa, Kamis (2/1). Penghentian layanan air bersih dilakukan karena Instalasi Pengolahan Air (IPA) terendam air dan lumpur akibat banjir, Rabu (1/1).
Kepala Bidang Humas Perumda TKR Kabupaten Tangerang, Samsudin mengatakan akibat hujan yang turun, ditambah meluapnya air Sungai Cisadane, empat Instalansi Pengolahan Air (IPA) di wilayah Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Tigaraksa tak beroperasi.
“Kemarin yang kami stop ada empat, diantaranya Cisauk, Babakan, Perumnas dan Tigaraksa. Namun untuk Babakan dan Perumnas saat ini IPA nya sudah beroperasi kembali, ” kata Samsudin kepada Satelit News, Kamis (2/1).
Menurut Samsudin, gangguan air bersih ini tidak direncanakan. Pasalnya ini merupakan musibah yang datang secara tiba-tiba sehingga tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Kata Samsudin, gangguan air bersih ini tidak bisa diperkirakan sampai kapan akan kembali normal. Namun jika air yang merendam pompa sudah surut maka pasokan akan kembali normal.
“Ini tidak bisa diperkirakan sampai kapannya, karena ini memang musibah. Beda ceritanya jika sedang ada perbaikan, pasti kita beri tahu dulu sebelumnya. Dan penyetopan ini merupakan bentuk antisipasi, agar pompa tidak rusak. Kalau dipaksakan nantinya pompa air bisa rusak, ” jelasnya.
Dia meminta, agar masyarakat bisa mengerti situasi dan kondisi saat ini. Pasalnya, PDAM tidak bisa memaksakan untuk memasok air bersih ke seluruh masyarakat yang berlangganan.
“Kami berharap masyarakat bisa bersabar, kita sama-sama berdoa saja agar musibah ini bisa cepat berakhir dan aktivitas PDAM segera normal sehingga bisa memasok air bersih lagi, ” harapnya.
Sementara itu, PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang memastikan pasokan air bersih tetap stabil meski sebagian wilayah tengah dilanda banjir. PDAM Tirta Benteng bahkan turun tangan guna menangani para korban terdampak banjir dengan memberikan pasokan air bersih.
“Kalau pasokan air bersih itu untuk pelanggan PDAM tidak terganggu. Tapi ini permintaan pasokan air itu rata – rata dari masyarakat yang terdampak banjir dan kita kirim juga pasokan air ke titik – titik yang terkena banjir,” ungkap asisten manajer Humas dan Pengaduan PDAM TB Kota Tangerang Ichsan Sodikin, Kamis (1/2).
Kendati demikian, dirinya tak menampik jika PDAM Tirta Benteng mnengalami mengalami gangguan akibat banjir. Seperti di wilayah Kunciran, pasokan air bersih tersendat. Namun, pihaknya tetap memberikan pasokan air bersih ke wilayah tersebut menggunakan tangki.
“Kecuali itu yang di wilayah Kunciran karena di situ kan TDHC juga kebanjiran, tapi kita kirim bantuan air tangki juga kesana pakai tanki,” kata dia.
Untuk membantu para korban terdampak banjir, pihaknya telah berkoordiasi dengan pemerintah daerah. Setidaknya ada 18 titik yang telah dijamah oleh PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
“Jadi kita mengirimkannya berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan. Akan terus berlanjut samapi kondisi di lapangan normal. Stand by terus kita 24 jam,” kata Ichsan.
Dia menjelaskan mobil tangki yang dimiliki PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dinilai tidak cukup untuk memenuhi permintaan air bersih yang cukup banyak. Namun, pihaknya mendapat bantuan mobil tanki dari Dinas Budaya dan Periwisata (Disbudpar) Kota Tangerang.
“Kondisi armana mobil tanki kita ada 3 tapi sudah di back up sama bagian pertamanan mobil tangkinya. Jadi alhamdulilah, mobil tangki ada 7 armada yang kirim bantuan ke lapangan,” ujarnya. (irfan/alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post