SATELITNEWS.ID, SERANG–Hama Wereng Batang Coklat (WBC), menyerang lahan pertanian yang sudah ditanami padi, seluas 20 hektar, di Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3 hektar padi mengalami rusak berat, dan dinyatakan puso.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya lahan pertanian padi yang terserang hama WBC, semuanya sudah mau panen. Oleh karena itu, pihaknya tidak dapat melakukan penanganan.
“Kalau sudah mau panen dan tingkat serangannya parah, sudah tidak bisa diapa-apain. Sudah hangus, seperti dibom,” kata Zaldi, saat ditemui di lingkungan Setda, Kamis (2/4).
Katanya, serangan hama WBC itu hanya terjadi di Kecamatan Bandung, Jawilan dan Pamarayan. Namun yang paling parah, tersebar di Kecamatan Bandung, sekitar 20 hektar lahan padi. Dari jumlah tersebut, sekitar 3 hektar dinyatakan puso.
“Kalau untuk Pantura, Alhamdulillah aman. Kebetulan ini mau panen semua, hampir serentak seKabupaten Serang. Sehingga bisa memutus siklus hama. Tapi kalau ada yang dipanen sebelahnya, masih ada yang pertanaman. Nah itu hamanya akan muter disitu terus, mau enggak mau harus ada gerakan pengendalian, dengan memperhatikan SOP terkait Corona,” tambahnya.
Terkait dengan lahan padi yang sudah dinyatakan puso tambahnya, pihaknya sudah menyiapkan bantuan penggantian benih maupun yang masuk asuransi usaha tani. Adapun untuk benih tersebut, sebentar lagi akan segera dikirim.
“Jadi kita langsung kirim kalau benih. Karena berkaitan dengan pengiriman benih bantuan yang lain, jadi ini panen. Mereka mengelola tanah benihnya dari kita,” tandasnya.
Menurutnya, serangan hama WBC ini tidak setiap tahun menyerang daerah tersebut. Sebab, berdasarkan data yang dimilikinya, daerah endemis hama wereng tersebar di Kecamatan Padarincang, sebagian Pontang dan sebagian Carenang.
“Kalau endemis, setiap tahun pasti selalu ada serangan. Sehingga, di wilayah itu (Kecamatan Bandung,red) tidak setiap tahun terserang hama wereng,” imbuhnya.
Ia berharap, para petani bersabar dan berkoordinasi secara intensif dengan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), atau langsung dengan Dinas Pertanian. “Jadi kalau ada apa-apa, bisa ditangani bersama-sama dengan cepat dan berkesinambungan,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post