SATELITNEWS.ID,PANDEGLANG—Perbuatan ES yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak berusia tujuh tahun membuat geram warga Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.
ES bahkan harus melarikan diri saat diamankan di kantor desa lantaran warga yang murka berdatangan mengepungnya.
Pria berusia 59 tahun itu kemudian ditangkap aparat Polsek Labuan Kabupaten Pandeglang, Rabu (20/4) pukul 00.18 wib.
Kapolsek Labuan AKP Jaenudin menjelaskan peristiwa ini bermula ketika saksi melihat korban keluar dari rumah terduga pelaku di Desa Teluk pada Selasa (19/4/ 2022) sekitar pukul 14.30 WIB.
Saksi melihat korban keluar dari rumah ES dalam keadaan basah. Setelah ditanya korban mengeluhkan sakit kelamin kemudian di leher ada bekas kecupan memerah.
“Atas kejadian itu saksi lalu memberitahukan kepada warga yang kemudian mendatangi rumah pelaku. Pelaku dibawa keluar rumah tepatnya di mushola huntara dinterograsi warga. Adanya pengakuan dari pelaku bahwa telah melakukan perbuatan tak senonoh,” kata AKP Jaenudin, Rabu (20/4).
Dia menjelaskan ES sempat diamankan di kantor Desa Teluk. Namun pada saat itu, warga berdatangan ke kantor desa. Pihak aparat desa berusaha menenangkan masyarakat.
Melihat warga semakin banyak mengepung kantor desa, ES melarikan diri. Dia kabur melalui jendela ruangan sekretaris desa tersebut.
“Dibawa ke kantor Desa Teluk karena warga masyarakat berdatangan ke kantor desa dan pihak desa berupaya menenangkan warga, akan tetapi pelaku melarikan diri masuk ke dalam ruangan Sekretaris Desa (Sekdes) serta keluar menuju jendela belakang,” jelasnya.
Polisi yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) langsung mencari tersangka. Pada pukul 00.18 WIB (Rabu, 20/4/2022), terduga pelaku yang tercatat sebagai warga Desa Caringin Kecamatan Labuan berhasil ditangkap di rumah saudaranya.
“Keluarga pelaku menyampaikan bahwa pelaku berada di Desa Caringin. Kemudian piket gabungan menuju ke lokasi untuk mengamankan diduga pelaku untuk selanjutnya dibawa ke Mapolres Pandeglang karena kekhawatiran amuk massa bila diketahui keluarga korban,” jelasnya lagi.
Menurutnya korban mengalami trauma dan akan dibawa oleh Kepala Desa Teluk ke PPA Polres Pandeglang. “Mengingat psikis anak shok berat sering berteriak gelisah,” tandasnya. (nipal)