SATELITNEWS.ID, SERANG–Produksi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Serang, saat ini menurun drastis sekitar 50 sampai 80 persen. Hal itu terjadi, akibat penyebaran wabah Virus Corona Disease (Covid-19).
Ketua Forum UMKM Kabupaten Serang, Babay Suhendri menyatakan, dengan semakin mewabahnya Covid-19 saat ini, membuat ruang gerak semakin terbatas. Terutama bagi para pelaku UMKM. Sehingga, menghambat produksi dan distribusi.
“Seperti di daerah saya misalnya, UMKM bergerak di bidang hasil laut. Mereka produksi udang, kepiting, enggak masuk ke restoran di Jakarta. Otomatis sudah drop, enggak laku dan rugi banget itu bahan baku olahan hasil laut,” kata Babay, Jumat (2/4).
Menurutnya, para pedagang kecil yang biasa berjualan di kantin sekolah. Dimana, saat ini sekolah tutup (belajar di rumah). Sehingga, mereka tidak bisa menjual produksi makanannya. “Sehingga warung kecil yang tutup ini, tabungannya banyak yang diambil untuk menutup biaya hidup. Pasar-pasar juga mengalami penurunan,” tambahnya.
Namun ia mengaku, belum menghitung besaran kerugian secara rupiah. Jika dipersentasi, rata-rata nilainya diangka 50-80 persen menurun. Ia memprediksi, kondisi ini akan berlangsung hingga dua bulan kedepan yakni, April sampai Mei. Kemudian pada Juni, akan dilakukan recovery.
“Sehingga, kalau enggak ada upaya pemerintah menangani Coronanya lebih cepat, dampak ekonomi ini juga bahaya. Harus ada tim yang fokus pada persoalan ekonomi, agar dapat diatasi,” harapnya.
Diakuinya, ada juga pelaku UMKM yang mengalami berkah usaha di wabah Corona ini, seperti usaha yang berkaitan dengan bahan kesehatan seperti masker dan hand sanitizer. “Kalau saya, kebetulan bergerak di pengiriman JNE. Memang relatif stabil, bahkan ada kenaikan sekitar 10 persen. Karena orang misal mau ke Ponpes, kirim makanan lewat kita. Tapi ada juga yang sudah lockdown, sehingga pengiriman tidak lancar, ada juga yang agak lambat. Kaya Batam, Bali, itu enggak bisa kirim,” tuturnya.
Ia juga mengaku, sudah menyampaikan permasalahan tersebut kepada dinas terkait. Namun hal itu belum disampaikan secara resmi, baru sebatas pesan melalui WhatsApp. “Baru saya usahakan ke beberapa orang, bentuknya rekomendasi. Itu disampaikan ke Kadis (Diskoperindag,red) dalam bentuk WA. Imbauan itu, termasuk bagaimana cadangan perbankan misal, relaksasi keuangan harus jelas, jangan sampai berharap banyak tapi praktek tidak jelas, itu sudah disampaikan ke dinas. Mudah-mudahan, ini upaya kita agar UMKM ditengah situasi ini bisa terlindungi dan ada solusi,” terangnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post