SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG–Untuk mengatisipasi terjadi hal-hal yang tak diingikan seperti becana Tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatu (GAK), Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengingatkan agar semua mayarakat waspada
Irna juga menegaskan, pihaknya juga saat ini sudah siap siaga untuk mengatisipasi terjadinya hal-hal yang tak diingikan dari dampak erupsi GAK tersebut.
“Kami siap siaga lakukan antisipasi, kami juga sudah menyiapkan jalur-jalur evakuasi sampai lumbung sosial dibeberapa titik yang zona merah tsunami di Kabupaten Pandeglang,” kata Irna, Selasa (26/4/2022).
Katanya, sebagai bentuk kesiapsiagaan di Pandeglang sudah ada shelter, jalur evakuasi, tempat titik kumpul dan titik evakuasi yang pernah dilakukan saat tsunami 2018. Kemudian dari pelayanan kesehatan puskesmasnya sudah dibuat lebih baik lagi.
“Lokasinya sudah tidak di zona merah (rawan tersapu tsunami), yaitu Puskesmas Panimbang, Sumur, Carita, itu sudah tidak di zona merah dN dan juga kami siapkan 12 lumbung sosial,” tambahnya.
Lumbung sosial itu katanya, sudah ada genset, tenda-tenda, makan logistik sampai dengan air dicukupi. Dijaminnya, di lumbung sosial itu juga sudah ada pengelolanya.
“Lumbung sosial itu membantu mempercepat pemenuhan kebutuhan logistik. Sehingga tidak diberangkatkan bantuan logistik dari Kabupaten, jadi dalam kurun waktu satu jam bisa menyelesaikan persoalan di lapangan,” tandasnya.
Maka dari itulah, Irna mempersilahkan wisatawan yang datang dari luar Pandeglang berkunjung ke detsinasi wisata. Karena diyakininya kondisinya masih aman.
“InsyaAllah aman, warga luar Pandeglang bisa liburan ke Pandeglang. Terpenting kita terus berdoa di bulan Ramadan ini, semoga masyarakat Pandeglang selamat dijauhkan dari musibah. Harapan kami tetap waspada, begitu juga para nelayan di sana,” ujarnya.
Masyarakat yang ada di pesisir pantai yang biasa beraktivitas, ya beraktivitaslah seperti biasa maupun berdagang. Akan tetapi tidak boleh menghuni, menginap di pesisir pantai.
“Menginap di pesisir pantai ya tidak boleh, karena itu zona merah (daerah rawan tsunami) untuk ditinggali. Menginap jangan tapi beraktivitas berjualan sampai sore hari ya tetap dilaksanakan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Semula Gunung Anak Krakatau (GAK) statusnya level II (waspada). Namun, pasca erupsi secara terus-menerus, Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan menjadi level III (siaga).
Kenaikan leval itu, ditetapkan oleh Kementerian ESDM pada Minggu (24/4/2022), dan disampaikan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gubernur Lampung, Gubernur Banten, Bupati Lampung Selatan dan Bupati Serang serta Bupati Pandeglang.
“Bersama ini kami sampaikan dengan hormat hasil evaluasi tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan,” kata Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono dalam rilisnya di website resmi ESDM, Senin (25/4/2022). (nipal)