SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Yayasan Bhakti Asih Karang Tengah yang menaungi Akademi Kebidanan (Akbid) Bhakti Asih Ciledug, Rabu (11/05/2022) pagi meresmikan kampus yang terletak di Jalan Raden Fatah No.62, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Peresmian dilakukan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim. Turut hadir kesempatan itu adalah Ketua Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Pusat yakni Budi Djatmiko, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tabrani serta para tamu undangan lainnya.
Gubernur Banten Wahidin Halim menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bhakti Asih karena begitu concern dengan dunia kesehatan. Termasuk dengan peresmian kampus hari ini.”Ini selaras dengan apa yang telah saya lakukan ketika di mana pun saya bekerja, makanya saya bangun RS di Banten delapan lantai, sebelumnya saat menjadi Wali kota Tangerang saya juga bangun RS delapan lantai” kata Wahidin. Ia juga memuji pendiri Bhakti Asih, Hj Dedeh Nuryati sebagai pahlawan dalam bidang kesehatan.
“Bu Dedeh dari muda sudah berjuang dari segi kesehatan, pakai sepeda dari kampung ke kampung, dari rumah ke rumah membantu orang melahirkan. Saya tahu beliau karena saya dulu kepala desa di sekitaran s ini, makanya saya ucapkan selamat untuk peresmian kampusnya hari ini,” jelasnya.
Sementara, pendiri Bhakti Asih, Hj Dedeh Nuryati menyampaikan, ke depan Akbid Bhakti Asih akan dikembangkan menjadi sebuah universitas. “Karena sekarang kami sudah ada penyatuan dengan STIKES Bhakti Asih,” ujarnya. Dia menambahkan, untuk menuju universitas saat ini sedang dalam proses. “Mudah-mudahan secepatnya Universitas Bhakti Asih akan bisa terealisasi,” harapnya.
Ketua Yayasan Bhakti Asih Karang Tengah Sulaiman Ratman menyampaikan, Universitas Bhakti Asih nantinya akan memiliki empat program studi yakni D3 Keperawatan, D3 Kebidanana, S1 Keperawatan dan Profesi Keperawatan.
Selain itu, Universitas Bhakti Asih ujarnya juga bakal dilengkapi dengan berbagai sarana seperti gedung berlantai 8 milik sendiri, sarana ibadah, peralatan laboratorium khususnya untuk kebidanan. “Untuk peralatan laboratorium relatif kita sudah memiliki dan tinggal melanjutkan dari pendidikan kebidanan yang sudah berjalan sudah 13 tahun. Nah kekurangannya seperti perguruan tinggi lain kita bisa kerjasamakan sementara dengan institusi lain, supaya bisa saling memperkuat,” ucapnya. (made)