SATELITNEWS, SERANG – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang mengimbau kepada seluruh peternak, untuk mewaspadai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hewan yang mudah tertular oleh penyakit tersebut antara lain sapi, kerbau, kambing dan domba.
Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, PMK adalah penyakit inveksi yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan yang berkuku genap atau belah. Hewan yang peka terhadap PMK adalah sapi, kerbau, kambing dan domba.
“Gejala PMK demam tinggi mencapai 39 – 41, penurunan nafsu makan, lemah, dan hewan lebih sering berbaring, air liur berlebihan serta berbusa, terdapat luka lepuh di lidah, area hidung dan sekitar rongga mulut, lepuh kulit sekitar teracak yang mengakibatkan kepincangan akut dan lepuh diarea puting sehingga menurunkan produksi susu,” kata Zaldi, Rabu (11/5).
Zaldi menuturkan, bahwa virus PMK terbawa oleh perpindahan lalu lintas ternak. Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran.
“Tapi info soal PMK ini sudah disebar ke seluruh poktan dan petugas lapangan. Kalau PMK tidak menular kepada manusia seperti halnya anthrax atau madcow, tapi secara sosial ekonomi memberikan dampak,” ujarnya.
Adapun dampak sosial ekonomi yang diakibatkan oleh PMK ini, kata Zaldi pertumbuhan penyakit rumunansia terhambat, meningkatnya resiko abortus pada ternak dewasa dan kematian pada ternak muda.
Kemudian penurunan produksi ternak dan produktivitas kerja. Anggaran penanggulangan meningkat berupaya biaya pemusnahan, biaya kompensasi,surveilans penyakit, vaksinasi, pengawasan lalu lintas dan tindak karantina.
“Kehilangan pendapatan karena gangguan pada industri peternakan, peluang ekspor dan masuknya hewan, harga daging meningkat karena pasokan berkurang,” pungkasnya. (sidik)