Salah satu dasar upaya mencegah penyakit misterius tersebut ujarnya, dengan cara meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Seperti rutin melakukan cuci tangan, makan makanan yang dipastikan matang, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan,” kata Samsudin, Senin (16/5/2022).
Cara pencegahan lainnya melalui saluran pernafasan lanjut Samsudin, kurangi mobilitas, gunakan masker jika bepergian, jaga jarak dengan orang lain dan hindari keramaian atau kerumunan.
“Sampai saat ini, Alhamdulillah di wilayah Pandeglang masih aman. Namun upaya pencegahan sejak dini kita lakukan,” klaimnya.
Menurutnya, untuk gejala hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya adalah, gejala awal mual, muntah, diare berat dan demam ringan.
“Adapun gejala lanjutan, air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. Warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang dan kesadaran menurun,” jelasnya.
Adapun langkah – langkah penanganan hepatitis tersebut ada empat cara. Hindari gejala awal seperti diare, muntah, mual, sakit perut dan disertai demam ringan.
Jika muncul gejala awal, masyarakat tidak perlu panik segera bawa pasien ke Puskesmas, dan Rumah Sakit terdekat, untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.
“Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke Rumah Sakit dengan fasilitas ICU anak,” tambahnya lagi.
Saat ditanya yang rawan terserang hepatitis akut itu apakah anak – anak, orang dewasa atau lanjut usia. Samsudin mengaku, yang rentan terserang penyakit misterius itu anak – anak.
“Memang penyebabnya belum diketahui, dan hepatitis akut itu masih misterius. Tapi upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, RD Dewi Setiani membenarkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan melayangkan Surat Edaran ke tiap Puskesmas dan Rumah Sakit, mengenai pencegahan hepatitis akut.
“Namun kami berharap masyarakat tidak panik, yang terpenting perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus dijaga dengan baik,” katanya. (nipal)
BacaJuga :
Salah satu dasar upaya mencegah penyakit misterius tersebut ujarnya, dengan cara meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Seperti rutin melakukan cuci tangan, makan makanan yang dipastikan matang, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan,” kata Samsudin, Senin (16/5/2022).
Cara pencegahan lainnya melalui saluran pernafasan lanjut Samsudin, kurangi mobilitas, gunakan masker jika bepergian, jaga jarak dengan orang lain dan hindari keramaian atau kerumunan.
“Sampai saat ini, Alhamdulillah di wilayah Pandeglang masih aman. Namun upaya pencegahan sejak dini kita lakukan,” klaimnya.
Menurutnya, untuk gejala hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya adalah, gejala awal mual, muntah, diare berat dan demam ringan.
“Adapun gejala lanjutan, air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. Warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang dan kesadaran menurun,” jelasnya.
Adapun langkah – langkah penanganan hepatitis tersebut ada empat cara. Hindari gejala awal seperti diare, muntah, mual, sakit perut dan disertai demam ringan.
Jika muncul gejala awal, masyarakat tidak perlu panik segera bawa pasien ke Puskesmas, dan Rumah Sakit terdekat, untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.
“Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke Rumah Sakit dengan fasilitas ICU anak,” tambahnya lagi.
Saat ditanya yang rawan terserang hepatitis akut itu apakah anak – anak, orang dewasa atau lanjut usia. Samsudin mengaku, yang rentan terserang penyakit misterius itu anak – anak.
“Memang penyebabnya belum diketahui, dan hepatitis akut itu masih misterius. Tapi upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, RD Dewi Setiani membenarkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan melayangkan Surat Edaran ke tiap Puskesmas dan Rumah Sakit, mengenai pencegahan hepatitis akut.
“Namun kami berharap masyarakat tidak panik, yang terpenting perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus dijaga dengan baik,” katanya. (nipal)